Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/08/2021, 19:00 WIB

Penelitian tahun 2009 dengan judul "The blood-brain barrier and glutamate" melihat bahwa konsumsi MSG tidak berpengaruh pada otak karena tidak dapat melewati sawar darah otak dalam jumlah besar.

Dari penelitian tersebut, secara keseluruhan tidak ada bukti kuat bahwa MSG dapat bertindak sebagai esitotoksin bila dikonsumsi dalam jumlah normal.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa MSG tidak memiliki dampak buruk bagi kesehatan dan aman apabila dikonsumsi dalam jumlah wajar.

Kemudian, ulasan berjudul Monosodium Glutamat: How to Use It Properly keluaran Anguis Institute For Health Education pun mengatakan hal yang sama.

Dari berbagai penelitian yang di-review, para penulis mengatakan bahwa belum ada bukti penelitian yang kuat mengenai efek negatif MSG bagi kesehatan.

Penelitian sebelumnya yang melihat efek negatif MSG terhadap hewan masih dianggap lemah dan perlu penelitian lebih lanjut.

Orang sensitif terhadap MSG

Meski demikian, ada beberapa orang yang sensitif terhadap MSG.

Sebuah ulasan tahun 2019 berjudul "A review of the alleged health hazards of monosodium glutamate" menyebutkan bahwa beberapa orang telah melaporkan hipersensitif terhadap MSG.

Selain itu, melansir dari Medical News Today, Pusat Alergi dan Sinus New York telah menyatakan bahwa beberapa orang yang sensitif terhadap MSG melaporkan beberapa gejala berikut:

  • kembung
  • gas
  • diare
  • sakit kepala
  • sakit perut
  • kulit kesemutan

Namun, beberapa gejala tersebut berdasarkan laporan dari masyarakat sehingga perlu penelitian lebih lanjut tentang sensitivitas MSG.

Meskipun demikian, jika seseorang merasa sensitif terhadap MSG atau merasakan gejala setelah mengonsumsi makanan yang mengandung MSG, sebaiknya berhenti mengonsumsinya.

Baca juga: Amankah MSG bagi Kesehatan?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+