Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/09/2021, 07:00 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

Para ilmuwan di Medical University of South Carolina melaporkan dalam jurnal Cancer bahwa tiga senyawa organo-sulfur murni dari bawang putih – DAS, DADS, dan DATS – menunjukkan kemanjuran dalam memberantas sel kanker otak.

Namun, diperlukan lebih banyak penelitian pada model hewan tumor otak sebelum penerapan strategi terapeutik ini pada pasien tumor otak.

3. Osteoartritis pinggul

Sebuah penelitian mengatakan bahwa wanita yang dietnya kaya akan sayuran allium memiliki tingkat osteoarthritis yang lebih rendah.

Contoh sayuran allium adalah bawang putih, daun bawang, bawang merah, bawang bombay, dan rakkyo.

Penulis penelitian mengatakan temuan mereka tidak hanya menyoroti kemungkinan dampak diet pada hasil osteoarthritis, tetapi juga menunjukkan potensi untuk menggunakan senyawa yang ada dalam bawang putih untuk mengembangkan pengobatan untuk kondisi tersebut.

Sementara itu, studi jangka panjang, yang melibatkan lebih dari 1.000 wanita kembar yang sehat menemukan bahwa mereka yang makan banyak buah dan sayuran, "terutama allium seperti bawang putih," memiliki lebih sedikit tanda-tanda osteoartritis dini pada sendi pinggul.

4. Berpotensi menjadi antibiotik yang kuat

Dialil sulfida, senyawa dalam bawang putih, 100 kali lebih efektif daripada dua antibiotik populer dalam memerangi bakteri Campylobacter, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Antimicrobial Chemotherapy .

Bakteri Campylobacter adalah salah satu penyebab paling umum dari infeksi usus.

Penulis senior, Dr. Xiaonan Lu, dari Washington State University, mengatakan bahwa senyawa ini berpotensi mengurangi bakteri penyebab penyakit di lingkungan dan dalam persediaan makanan kita.

5. Perlindungan jantung

Para peneliti di Emory University School of Medicine menemukan bahwa Diallyl trisulfide, komponen minyak bawang putih, membantu melindungi kesehatan jantung.

Mereka juga percaya dialil trisulfida dapat digunakan sebagai pengobatan untuk gagal jantung.

Gas hidrogen sulfida telah terbukti melindungi jantung dari kerusakan.

Namun, itu adalah senyawa yang mudah menguap dan sulit untuk diberikan sebagai terapi.

Karena itu, para ilmuwan memutuskan untuk fokus pada dialil trisulfida, komponen minyak bawang putih, sebagai cara yang lebih aman untuk memberikan manfaat hidrogen sulfida ke jantung.

Dalam percobaan menggunakan tikus laboratorium, tim menemukan bahwa setelah serangan jantung, tikus yang menerima dialil sulfida memiliki 61 persen lebih sedikit kerusakan jantung di area yang berisiko dibandingkan dengan tikus yang tidak diobati.

Dalam studi lain, yang diterbitkan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry, para ilmuwan menemukan bahwa minyak bawang putih dapat membantu melindungi pasien diabetes dari kardiomiopati.

Kardiomiopati adalah penyebab utama kematian pada pasien diabetes.

Ini adalah penyakit kronis pada miokardium (otot jantung), yang menebal, membesar, dan/atau menegang secara tidak normal.

Penelitian pada manusia perlu dilakukan untuk mengonfirmasi hasil penelitian ini.

Baca juga: Apakah Bawang Putih Bisa Menghilangkan Jerawat?

6. Kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi

Para peneliti di Universitas Ankara menyelidiki efek suplementasi ekstrak bawang putih pada profil lipid (lemak) darah pasien dengan kolesterol darah tinggi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com