Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/09/2021, 07:00 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

KOMPAS.com - Tidak hanya digunakan secara luas sebagai penyedap masakan, bawang putih juga telah digunakan sebagai obat sepanjang sejarah kuno dan modern.

Merangkum dari Medical News Today, bawang putih telah digunakan di seluruh dunia selama ribuan tahun.

Catatan menunjukkan bahwa bawang putih digunakan ketika piramida Giza dibangun, sekitar 5.000 tahun yang lalu.

Richard S. Rivlin menulis dalam Journal of Nutrition bahwa dokter Yunani kuno Hippocrates (sekitar 460-370 SM), yang sekarang dikenal sebagai "bapak pengobatan Barat," meresepkan bawang putih untuk berbagai kondisi dan penyakit.

Hippocrates mempromosikan penggunaan bawang putih untuk mengobati masalah pernapasan, parasit, pencernaan yang buruk, dan kelelahan.

Dari Mesir Kuno, bawang putih menyebar ke peradaban kuno yang maju di Lembah Indus (Pakistan dan India barat saat ini). Dari sana, bawang putih pun menyebar ke Tiongkok.

Baca juga: Benarkah Bawang Putih Dapat Meningkatkan Gairah Pria?

Menurut para ahli di Kew Gardens, yakni pusat botani kerajaan Inggris, orang-orang India kuno menghargai sifat terapeutik bawang putih dan juga menganggapnya sebagai afrodisiak.

Sepanjang sejarah di Timur Tengah, Asia Timur, dan Nepal, bawang putih telah digunakan untuk mengobati bronkitis, hipertensi ( tekanan darah tinggi ), TBC, gangguan hati, disentri, perut kembung, kolik, cacingan, rematik, diabetes, dan demam .

Saat ini, bawang putih banyak digunakan untuk beberapa kondisi yang berhubungan dengan sistem darah dan jantung, termasuk aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah), kolesterol tinggi, serangan jantung, penyakit jantung korone, dan hipertensi.

Bawang putih juga digunakan oleh beberapa orang untuk pencegahan kanker paru-paru, kanker prostat, kanker payudara, kanker perut, kanker dubur, dan kanker usus besar.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Food and Chemical Toxicology menyarankan untuk mengonsumsi bawang putih mentah.

Sebab, bawang putih yang telah dipanaskan dapat mengurangi kandungan anti-inflamasi yang ada di dalamnya.

Melihat sejarahnya, beberapa penelitian pun dilakukan untuk mengungkap manfaat bawang putih untuk kesehatan.

Dalam beberapa penelitian, bawang putih telah terbukti dapat bermanfaat untuk mengatasi beberapa kondisi medis berikut.

1. Risiko kanker paru-paru

Orang yang makan bawang putih mentah setidaknya dua kali seminggu selama masa studi 7 tahun memiliki risiko 44 persen lebih rendah terkena kanker paru-paru, menurut sebuah penelitian yang dilakukan di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Provinsi Jiangsu di Cina.

Para peneliti yang mempublikasikan studi mereka di jurnal Cancer Prevention Research tersebut melakukan wawancara tatap muka dengan 1.424 pasien kanker paru-paru dan 4.543 orang sehat.

Mereka ditanya tentang diet dan gaya hidup, termasuk pertanyaan tentang merokok dan seberapa sering mereka makan bawang putih.

Penulis penelitian melihat adanya hubungan antara asupan bawang putih mentah dan kanker paru-paru.

Mereka telah mengamati pola respons dosis dan menunjukkan bahwa bawang putih berpotensi berfungsi sebagai agen kemo-preventif untuk kanker paru-paru.

Baca juga: Benarkah Bawang Putih Bisa Menurunkan Darah Tinggi?

2. Kanker otak

Senyawa organo-sulfur yang ditemukan dalam bawang putih telah diidentifikasi efektif dalam menghancurkan sel-sel di glioblastomas, yakni sejenis tumor otak yang mematikan .

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com