Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Risiko Obesitas terhadap Ibu Hamil dan Bayi

Kompas.com - 09/09/2021, 09:00 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

KOMPAS.com - Saat hamil, penting untuk memberi bayi Anda nutrisi penting yang mereka butuhkan.

Kebanyakan dokter pun akan menganjurkan wanita hamil untuk menambah sedikit berat badan selama kehamilan mereka, tetapi apa yang harus dilakukan jika Anda sudah mengalami obesitas?

Melansir dari Healthline dan Mayo Clinic, wanita dengan obesitas memiliki risiko lebih besar mengalami komplikasi kehamilan, seperti preeklamsia dan diabetes gestasional.

Bayi mereka juga memiliki risiko kelahiran prematur dan cacat lahir tertentu yang lebih tinggi.

Di masa lalu, dokter tidak ingin mempromosikan penurunan berat badan selama kehamilan untuk wanita dengan obesitas karena mereka takut akan menyakiti bayi.

Baca juga: 20 Cara Mencegah Obesitas untuk Anak-anak dan Orang Dewasa

 

Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa wanita dengan obesitas dapat dengan aman berolahraga dan diet untuk menurunkan berat badan tanpa dampak negatif pada kesehatan bayi mereka.

Studi yang diterbitkan di British Medical Journal tersebut menemukan bahwa wanita hamil dengan obesitas yang melakukan konseling diet dan olahraga selama kehamilan mereka memiliki hasil yang lebih baik untuk ibu dan bayinya.

Dalam studi tersebut, mereka menerima informasi tentang makan makanan yang seimbang, membuat buku harian makanan, dan melakukan aktivitas fisik ringan seperti berjalan.

Studi ini menemukan bahwa intervensi ini, terutama perubahan pola makan, dikaitkan dengan 33 persen penurunan risiko preeklamsia dan 61 persen pengurangan risiko diabetes gestasional.

Makan dengan sehat juga mengurangi risiko hipertensi gestasional dan kelahiran prematur.

Jika Anda memiliki obesitas dan sedang hamil, kehamilan Anda bisa menjadi kesempatan yang sempurna untuk memulai hidup baru dengan gaya hidup sehat.

Risiko obesitas terhadap kehamilan

Pada dasarnya, ibu hamil dianggap mengalami obesitas apabila memiliki indeks massa tubuh (BMI) mencapai 30 ke atas.

Obesitas meningkatkan risiko komplikasi selama kehamilan.

Semakin tinggi BMI Anda, semakin tinggi risiko Anda untuk hal-hal berikut:

  • keguguran
  • diabetes gestasional
  • tekanan darah tinggi dan preeklamsia
  • gumpalan darah
  • pendarahan lebih berat dari biasanya setelah melahirkan

Di samping itu, obesitas juga dapat memberikan dampak negatif terhadap bayi yang dikandung.

Beberapa risiko tersebut antara lain sebagai berikut:

  • lahir lebih awal (sebelum 37 minggu)
  • berat badan lahir lebih tinggi
  • lebih banyak lemak tubuh saat lahir
  • kelahiran mati
  • cacat lahir seperti spina bifida
  • peningkatan risiko memiliki kondisi kronis seperti penyakit jantung atau diabetes di kemudian hari

Baca juga: 5 Tanda Seseorang Mengalami Obesitas yang Perlu Diwaspadai

Cara mencegah obesitas selama kehamilan

Anda dapat membatasi dampak memiliki BMI tinggi dan membantu memastikan kesehatan Anda dan kesehatan bayi Anda. Berikut ini beberapa langkah yang bisa dilakukan.

  • Jadwalkan janji temu prakonsepsi. Jika Anda memiliki BMI 30 atau lebih tinggi dan Anda sedang mempertimbangkan untuk hamil, bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan Anda. Dia mungkin merekomendasikan vitamin prenatal harian dan merujuk Anda ke penyedia layanan kesehatan lainnya - seperti ahli diet - yang dapat membantu Anda mencapai berat badan yang sehat sebelum kehamilan.
  • Carilah perawatan prenatal secara teratur. Kunjungan prenatal dapat membantu penyedia layanan kesehatan Anda memantau kesehatan Anda dan kesehatan bayi Anda. Beri tahu penyedia layanan kesehatan Anda tentang kondisi medis apa pun yang Anda miliki — seperti diabetes, tekanan darah tinggi, atau apnea tidur — dan diskusikan apa yang dapat Anda lakukan untuk mengelolanya.
  • Makan makanan yang sehat. Konsultasi dengan penyedia layanan kesehatan Anda atau ahli diet terdaftar untuk mempertahankan pola makan yang sehat dan menghindari penambahan berat badan yang berlebihan. Ingatlah bahwa selama kehamilan, Anda akan membutuhkan lebih banyak asam folat, protein, kalsium, zat besi, dan nutrisi penting lainnya.
  • Aktif secara fisik. Konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan Anda tentang cara aman untuk tetap aktif secara fisik selama kehamilan Anda, seperti berjalan kaki, berenang, atau melakukan aerobik ringan.
  • Hindari zat berisiko. Jika Anda merokok, mintalah penyedia layanan kesehatan Anda untuk membantu Anda berhenti. Alkohol dan obat-obatan terlarang juga tidak boleh dikonsumsi selama kehamilan. 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau