Untuk alasan ini, dokter Anda dapat memperkirakan status vitamin D Anda dengan mengukur kadar kalsifikasi Anda,
Namun, vitamin D2 tampaknya menghasilkan lebih sedikit kalsifikasi daripada vitamin D3 dalam jumlah yang sama.
Sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa vitamin D3 lebih efektif daripada vitamin D2 dalam meningkatkan kadar kalsifikasi dalam darah.
Misalnya, sebuah penelitian berjudul “Short and long-term variations in serum calciotropic hormones after a single very large dose of ergocalciferol (vitamin D2) or cholecalciferol (vitamin D3) in the elderly” yang diterbitkan dalam The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism pada 2008 menemukan bahwa dosis tunggal vitamin D3 hampir dua kali lebih efektif daripada vitamin D2 dalam meningkatkan kadar kalsifikasi.
Jadi, jika Anda merasa perlu mengonsumsi suplemen vitamin D, pertimbangkan untuk lebih memilih vitamin D3.
Baca juga: 9 Makanan yang Mengandung Kalsium Tinggi
4. Suplemen vitamin D2 cenderung memiliki kualitas lebih rendah
Para ahli telah mengemukakan kekhawatiran bahwa suplemen vitamin D2 mungkin memiliki kualitas yang lebih rendah daripada suplemen D3.
Faktanya, sebuah penelitian berjudul “The case against ergocalciferol (vitamin D2) as a vitamin supplement” yang diterbitkan dalam The American Journal of Clinical Nutrition pada 2006 menemukan bahwa vitamin D2 lebih sensitif terhadap kelembaban dan fluktuasi suhu.
Untuk alasan ini, kualitas suplemen vitamin D2 mungkin lebih cenderung menurun seiring waktu.
Namun, apakah ini relevan dengan kesehatan manusia, belum diketahui. Selain itu, belum ada penelitian yang membandingkan stabilitas vitamin D2 dan D3 yang dilarutkan dalam minyak.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.