Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/09/2021, 14:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Pendarahan otak adalah salah satu jenis stroke yang dipicu pecahnya pembuluh darah arteri di otak.

Ketika pembuluh darah pecah, darah dapat mengiritasi jaringan otak dan memicu peradangan.

Selain itu, darah yang terkumpul di otak bisa menekan jaringan otak dan sekitarnya. Kondisi ini menyebabkan aliran darah ke otak terhambat dan berdampak fatal.

Pendarahan otak dapat terjadi di dalam otak, antara otak dan selaput pelapis otak, atau lapisan antara tengkorak dan selaput otak.

Baca juga: 12 Penyebab Pendarahan Otak dan Gejalanya

Apakah pendarahan otak bisa sembuh?

Melansir WebMD, bisa tidaknya pendarahan otak sembuh tergantung pada parahnya pendarahan dan imbas pendarahan di otak.

Beberapa penderita pendarahan otak bisa sembuh dan pulih total dari penyakitnya.

Namun, ada juga yang mengalami komplikasi seperti stroke, kehilangan fungsi otak, sampai kejang.

Penderita pendarahan otak yang tidak mendapatkan pertolongan medis cepat dan tepat dapat meninggal dunia.

Untuk itu, ketika Anda mendapati gejala pendarahan otak, segera bawa penderita ke rumah sakit agar segera diberi bantuan medis.

Baca juga: 9 Gejala Aneurisma Otak dan Penyebabnya

Apa saja gejala pendarahan otak?

Gejala pendarahan otak tergantung pada area otak yang terdampak. Melansir Cleveland Clinic, beberapa gejala pendarahan otak yang kerap dirasakan penderitanya, antara lain:

  • Wajah, lengan, kaki, atau separuh bagian tubuh tiba-tiba kesemutan, lemas, mati rasa, atau lumpuh
  • Sakit kepala parah
  • Mual dan muntah
  • Bingung
  • Pusing
  • Kejang
  • Susah menelan
  • Gangguan penglihatan
  • Gangguan keseimbangan
  • Leher kaku
  • Sensitif terhadap cahaya
  • Bicara tidak normal atau cadel
  • Susah memahami ucapan atau berkomunikasi
  • Tingkat kesadaran menurun seperti sangat lemas, mengantuk, atau tidak dapat membuka mata
  • Sesak napas
  • Detak jantung tidak normal

Jangan tunda untuk membawa penderita ke rumah sakit. Terutama jika sudah mengalami gejala pendarahan otak di atas.

Baca juga: 7 Gejala Stroke yang Pantang Diabaikan

Apa penyebab pendarahan otak?

Pendarahan otak bisa disebabkan banyak hal, antara lain:

  • Trauma kepala karena jatuh, kecelakaan, cedera, atau pukulan di kepala
  • Tekanan darah tinggi
  • Penumpukan lemak di pembuluh darah arteri
  • Pembekuan darah di otak
  • Aneurisma otak
  • Penumpukan protein amiloid di dinding pembuluh darah arteri otak
  • Gangguan pendarahan karena obat pengecer darah
  • Tumor otak
  • Merokok, minum alkohol berlebihan, efek samping penggunaan narkoba
  • Eklamsia dan pendarahan saat melahirkan
  • Gangguan pembentukan kolagen di dinding pembuluh darah

Baca juga: Kenali Apa itu Bells Palsy yang Sekilas Mirip Gejala Stroke

Cara mengatasi pendarahan otak

Seperti disinggung di atas, pendarahan otak bisa sembuh asalkan penderita segera diberikan pertolongan medis yang tepat.

Beberapa cara mengatasi pendarahan otak, antara lain:

  • Dekompresi otak untuk menguraikan darah yang menyumbat dan menekan otak
  • Operasi pembukaan rongga tengkorak untuk mencegah pembuluh darah otak pecah
  • Terapi obat untuk pendarahan otak yang tidak memerlukan operasi. Jenis obat yang diberikan biasanya berupa obat pengontrol tekanan darah, kejang, dan penghilang rasa sakit

Setelah pendarahan otak teratasi, penderita biasanya memerlukan perawatan lanjutan berupa rehabilitasi untuk memulihkan kondisi.

Perawatannya berupa terapi fisik, terapi wicara, dan menjalankan gaya hidup sehat untuk mencegah serangan pendarahan otak kedua.

Baca juga: Gejala Stroke Ringan itu Seperti Apa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com