Parekh juga mengatakan bahwa virus orona dapat menyebabkan masalah kesuburan dan mengurangi jumlah sperma.
Namun penelitian lebih lanjut masih perlu dilakukan untuk mengetahui apakah Covid-19 dapat ditularkan secara seksual.
Meskipun belum ada laporan nyeri atau iritasi testis setelah vaksinasi, laporan Society for Male Reproduction and Urology (SMRU) dan Society for the Study of Male Reproduction (SSMR) menyebutkan bahwa sekitar 16 persen pria yang mendapat vaksin Pfizer/BioNTech mengalami demam setelah dosis kedua.
Efek demam tersebut ini yang dapat menyebabkan penurunan sementara dalam produksi sperma.
Meski demikian, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk melihat efek jangka panjang dari vaksin Covid-19.
Berdasarkan penelitian dan literatur yang tersedia untuk kita sekarang, tidak ada bukti vaksin Covid-19 memiliki efek negatif pada fungsi seksual atau kesuburan.
Karena itu, Anda perlu khawatir terhadap efek vaksin karena manfaatnya jauh lebih besar.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.