Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Cara Mengobati Angin Duduk dengan Obat, Alami, dan Tindakan Medis

Kompas.com - 05/10/2021, 19:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Angin duduk tidak boleh disepelekan dan perlu mendapatkan pengobatan tepat agar tidak menyebabkan serangan jantung.

Melansir Johns Hopkins Medicine, angin duduk adalah istilah untuk menggambarkan nyeri dada atau rasa tidak nyaman di bagian dada.

Kondisi ini bisa terjadi ketika otot jantung kekurangan pasokan darah dan oksigen.

Penyebab angin duduk biasanya berasal dari penyempitan pembuluh darah arteri jantung.

Baca juga: 6 Ciri-ciri Angin Duduk, Jangan Disepelekan

Cara mengobati angin duduk

Dilansir dari Mayo Clinic, ada beberapa pilihan pengobatan untuk angin duduk, di antaranya perubahan gaya hidup, terapi obat, prosedur angioplasti, sampai operasi.

Perawatan kesehatan bertujuan untuk menjaga agar angin duduk terkontrol, sehingga masalah kesehatan tidak mudah kambuh atau bertambah parah.

Berikut beberapa cara mengobati angin duduk dengan obat, alami, dan perawatan medis:

  • Setop merokok dan sebisa mungkin hindari paparan asap rokok
  • Jaga berat badan ideal, jangan sampai berlebihan
  • Jalankan pola makan sehat dengan membatasi lemak jenuh, banyak mengonsumsi serat dari biji-bijian, sayur, dan buah-buahan
  • Diskusikan dengan dokter yang menangani untuk mulai rutin menjalankan program olahraga yang tepat, sesuaikan dengan kondisi tubuh karena penderita angin duduk tidak boleh terlalu kelelahan
  • Kontrol tekanan darah, gula darah, dan kolesterol agar tetap stabil
  • Hindari makan besar dan terlalu kenyang
  • Kontrol stres dengan melatih pikiran agar bisa rileks
  • Setop atau batasi konsumsi alkohol maksimal dua gelas sehari
  • Rutin konsumsi obat untuk mengontrol angin duduk seperti obat pelebar pembuluh darah, obat pengencer darah, obat mencegah pembekuan darah, obat beta blocker, obat pengontrol kolesterol, atau obat penurun tekanan darah
  • Terapi kontrapulsasi eksternal dengan manset yang dipasang di betis, paha, dan panggul untuk meningkatkan aliran darah ke jantung
  • Apabila angin duduk tidak stabil dengan obat dan perubahan gaya hidup, dokter biasanya merekomendasikan pemasangan alat seperti kawat (stent) di pembuluh darah yang tersumbat
  • Jika angin duduk sudah parah dan tidak cukup diobati, atau tidak bisa dipasangi stent, dokter biasanya merekomendasikan operasi bypass arteri koroner yang tersumbat

Jika Anda merasakan gejala angin duduk, ada baiknya segera konsultasikan ke dokter.

Baca juga: 15 Penyebab Angin Duduk dan Cara Mencegahnya

Kapan angin duduk terjadi?

Melansir American Heart Association, angin duduk terjadi ketika otot jantung kekurangan darah dan oksigen.

Kondisi ini biasanya terjadi saat aktivitas fisik berlebihan yang menguras energi atau situasi yang menguras emosi.

Kondisi tersebut bisa membuat pembuluh darah jantung menyempit, sehingga darah dan oksigen yang menjangkau jantung lebih sedikit.

Imbasnya, penderita angin duduk bisa merasakan nyeri dada dan sesak seperti saat sedang duduk membungkuk.

Baca juga: 9 Gejala Penyakit Jantung Koroner yang Pantang Diabaikan

Apa bahaya angin duduk?

Penting bagi Anda untuk mengetahui beberapa cara mengobati angin duduk untuk mengatasi masalah kesehatan ini.

Pasalnya, nyeri dada karena angin duduk dapat menyulitkan penderitanya kesulitan menjalankan aktivitas keseharian, seperti jalan kaki.

Namun, hal yang perlu diwaspadai, adalah bahaya angin duduk yang berujung komplikasi fatal seperti serangan jantung.

Tak hanya merasakan nyeri dada ciri-ciri angin duduk, penderita yang terkena serangan jantung juga merasakan mual, muntah, sakit perut di bagian atas, sesak napas, berkeringat, sampai pingsan.

Jika Anda mendapati gejala serangan jantung, segera bawa penderita ke rumah sakit terdekat agar masalah kesehatan ini bisa segera ditanggulangi.

Baca juga: 15 Penyebab Penyakit Jantung Koroner yang Perlu Diwaspadai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com