Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Gejala Kolesistitis (Radang Kantung Empedu) yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 12/10/2021, 18:03 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com - Kolesistitis adalah peradangan yang terjadi pada kantung empedu.

Kantung empedu adalah organ kecil berbentuk seperti buah pir yang terletak di bawah organ hati di bagian kanan atas perut.

Melansir Cleveland Clinic, tugas kantung empedu adalah menyimpan empedu, yakni cairan pencernaan lemak yang dibuat oleh hati dan melepaskannya ke usus kecil setelah aktivitas makan.

Baca juga: 10 Jenis Penyakit Kantung Empedu yang Perlu Diwaspadai

Kolesistitis biasanya berkembang ketika cairan empedu terperangkap di kantong empedu dan terinfeksi bakteri.

Empedu salah satunya bisa terperangkap ketika batu empedu menghalangi aliran empedu keluar dari kantung empedu.

Penyebab kolesistitis lainnya yang bisa terjadi, termasuk maalah saluran empedu, tumor, penyakit serius, dan infeksi tertentu.

Jika tidak diobati, kolesistitis bisa menyebabkan komplikasi serius yang terkadang mengancam jiwa, seperti pecahnya kandung empedu.

Oleh sebab itu, gejala kolesistitis penting dikenali untuk mendukung upaya diagnosis dini dan pengobatan sesegera mungkin atas masalah kesehatan ini.

Gejala kolesistitis

Melansir Mayo Clinic, ada beberapa kondisi yang bisa dicurigai menjadi tanda atau gejala kolesistitis.

Ini mungkin termasuk:

  1. Sakit parah di perut sisi kanan atas atau tengah
  2. Nyeri yang menyebar ke bahu kanan atau punggung
  3. Nyeri tekan di perut saat disentuh
  4. Sakit perut yang bertambah parah saat menarik napas dalam-dalam
  5. Mual
  6. muntah
  7. Demam
  8. Perut kembung
  9. Kulit atau mata kuning (jaundice)
  10. Tinja berwarna seperti tanah liat atau pucat

Baca juga: 6 Makanan Pantangan Penderita Batu Empedu

Pada kasus kolesistitis, beberapa gejala di atas mungkin akan memburuk setelah makan tinggi lemak.

Jika mengalami kondisi yang dicurigai sebagai gejala radang batu empedu, siapa saja dianjurkan untuk bisa membuat janji bertemu dengan dokter.

Sementara, jika mengalami sakit perut sangat parah sampai membuat tidak bisa duduk nyaman, siapa saja penting meminta bantuan orang lain untuk dapat pergi ke ruang gawat darurat.

Diagnosis kolesistitis

Melansir Medical News Today, untuk mendiagnosis kolesistitis, dokter biasanya akan memulai dengan melempar pertanyaan terkait keluhan atau gejala yang dialami pasien, serta riwayat kesehatan pasien.

Baca juga: 11 Penyebab Sakit Perut Bagian Bawah yang Bisa Terjadi

Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik.

Sebagai penguat diagnosis, dokter mungkin juga akan merekomendasikan pemeriksaan berikut:

  • Ultrasound (USG) untuk melihat kemungkinan keberadaan batu empedu dan dapat menunjukkan kondisi kantung empedu
  • Tes darah untuk mengetahui jumlah sel darah putih dan komponen lainnya di dalam dalah. Jumlah sel darah putih yang tinggi dapat mengindikasikan infeksi. Kadar bilirubin yang tinggi, alkaline phosphatase, dan serum aminotransferase juga dapat membantu dokter membuat diagnosis
  • Computerized tomography (CT) scan untuk mengungkapkan tanda-tanda kolesistitis
  • Pemindaian hepatobiliary iminodiacetic acid (HIDA) untuk membuat gambar kondisi organ hati, kantung empedu, saluran empedu dan usus kecil

Pemeriksaan di atas akan memungkinkan dokter untuk melacak produksi dan aliran empedu dari hati ke usus kecil serta menentukan apakah ada penyumbatan dan di mana ada penyumbatan.

Baca juga: 3 Hal Penyebab Terbentuknya Batu Empedu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com