Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/10/2021, 18:03 WIB

Contoh kondisi neurologis yang dapat menyebabkan kelemahan otot meliputi:

  • Spondilosis servikal: Perubahan terkait usia pada bantalan-bantalan tulang belakang di leher dapat menyebabkan spondylosis servikal. Ini memberi tekanan ekstra pada saraf, yang mengakibatkan kelemahan otot
  • Sindrom Guillain-Barré: Gangguan neurologis langka ini dapat menyebabkan kelemahan otot ringan hingga berat
  • Botulisme: Kondisi langka ini terjadi karena paparan toksin botulinum. Ini juga menyebabkan kelemahan otot progresif
  • Sindrom miastenik Lambert-Eaton: Gangguan autoimun ini terjadi ketika sistem kekebalan seseorang mengganggu cara saraf dan otot berkomunikasi, yang mengakibatkan kelemahan otot
  • Multiple sclerosis: Multiple sclerosis adalah gangguan autoimun yang terjadi ketika sistem kekebalan menyerang dan merusak saraf
  • Myasthenia gravis: Gangguan autoimun ini menyebabkan sistem kekebalan menyerang otot seseorang, yang dapat memengaruhi gerakan serta pernapasan
  • Amyotrophic lateral sclerosis: Dikenal sebagai ALS, ini dapat menyebabkan kelemahan otot progresif.
  • Cedera sumsum tulang belakang: Cedera pada sumsum tulang belakang dapat mengganggu komunikasi dari saraf ke otot. Efeknya dapat bergantung pada lokasi cedera 

Kondisi neurologis seringkali progresif, yang berarti semakin memburuk seiring waktu.

Beberapa dari kondisi ini juga melalui tahap remisi, di mana gejala bisa berkurang atau bahkan hilang, tapi kemudian dapat kambuh lagi.

Baca juga: 9 Gejala Tumor Otak yang Sering Muncul

12. Efek samping obat-obatan

Beberapa orang mengalami kelemahan otot akibat obat-obatan yang dikonsumsi.

Gejala sembelit penting dikenali untuk mendukung upaya diagnosis dini dan pengobatan sesegera mungkin gangguan pencernaan ini.

Tapi, siapa pun yang mengalami kelemahan otot sebagai efek samping konsumsi obat harus berbicara dengan dokter lebih dulu sebelum menghentikan pengobatan.

Contoh obat yang dapat menyebabkan kelemahan otot meliputi:

  • Amiodaron
  • Obat antitiroid, seperti methimazole atau propylthiouracil
  • Obat antiretroviral, seperti lamivudine atau zidovudine 
  • Obat kemoterapi
  • Simetidin
  • Kortikosteroid
  • Turunan asam fibrat, seperti gemfibrozil
  • Interferon
  • Leuprolida asetat 
  • Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), seperti ibuprofen atau naproxen
  • Penisilin
  • Statin
  • Antibiotik sulfonamida

Beberapa obat-obatan terlarang, seperti kokain juga dapat menjadi peyebab kelemahan otot.

Baca juga: Paracetamol atau Ibuprofen, Mana yang Lebih Baik untuk Obat Demam?

13. Penyebab kelemahan otot lain yang tergolong jarang terjadi

Jika kelemahan otot pasien bukan karena salah satu masalah di atas atau jika pasien memiliki faktor risiko tertentu, dokter mungkin mempertimbangkan penyebab yang jarang terjadi saat membuat diagnosis.

Penyebab kelemahan otot yang bisa terjadi tapi tergolong jarang bisa meliputi:

  • Dermatomiositis: Ini adalah gangguan otot inflamasi yang dapat menyebabkan otot kaku, sakit, dan melemah
  • Polymyositis: Ini biasanya menyebabkan kelemahan pada otot-otot di dekat batang tubuh, seperti otot pinggul, paha, leher, dan bahu
  • Rheumatoid arthritis: Ini adalah gangguan autoimun inflamasi kronis yang menyerang lapisan sendi. Daerah yang sering terkena termasuk tangan dan kaki
  • Sarkoidosis: Kondisi peradangan ini biasanya memengaruhi paru-paru dan kelenjar getah bening, menyebabkan massa jaringan yang teriritasi
  • Hiperparatiroidisme sekunder: Kondisi ini sering memengaruhi ekstremitas bawah dan menyebabkan nyeri tulang dan sendi
  • Distrofi otot Becker: Kelainan genetik ini biasanya menyerang pria dan orang yang lebih muda dan menyebabkan kelemahan otot yang cepat dan progresif
  • Lupus eritematosus sistemik: Juga dikenal sebagai lupus, kondisi ini dapat memengaruhi berbagai area tubuh, termasuk persendian, otak, jantung, dan paru-paru. Kelemahan otot adalah gejala umum dari penyakit lupus

Untuk diperhatikan, kelemahan otot tidak selalu termasuk di antara gejala umum pada kondisi di atas.

Baca juga: Jangan Keliru, Ini Beda Penyakit Rematik dan Asam Urat

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+