Contoh kondisi neurologis yang dapat menyebabkan kelemahan otot meliputi:
Spondilosis servikal: Perubahan terkait usia pada bantalan-bantalan tulang belakang di leher dapat menyebabkan spondylosis servikal. Ini memberi tekanan ekstra pada saraf, yang mengakibatkan kelemahan otot
Sindrom Guillain-Barré: Gangguan neurologis langka ini dapat menyebabkan kelemahan otot ringan hingga berat
Botulisme: Kondisi langka ini terjadi karena paparan toksin botulinum. Ini juga menyebabkan kelemahan otot progresif
Sindrom miastenik Lambert-Eaton: Gangguan autoimun ini terjadi ketika sistem kekebalan seseorang mengganggu cara saraf dan otot berkomunikasi, yang mengakibatkan kelemahan otot
Multiple sclerosis: Multiple sclerosis adalah gangguan autoimun yang terjadi ketika sistem kekebalan menyerang dan merusak saraf
Myasthenia gravis: Gangguan autoimun ini menyebabkan sistem kekebalan menyerang otot seseorang, yang dapat memengaruhi gerakan serta pernapasan
Amyotrophic lateral sclerosis: Dikenal sebagai ALS, ini dapat menyebabkan kelemahan otot progresif.
Cedera sumsum tulang belakang: Cedera pada sumsum tulang belakang dapat mengganggu komunikasi dari saraf ke otot. Efeknya dapat bergantung pada lokasi cedera
Kondisi neurologis seringkali progresif, yang berarti semakin memburuk seiring waktu.
Beberapa dari kondisi ini juga melalui tahap remisi, di mana gejala bisa berkurang atau bahkan hilang, tapi kemudian dapat kambuh lagi.
Beberapa orang mengalami kelemahan otot akibat obat-obatan yang dikonsumsi.
Gejala sembelit penting dikenali untuk mendukung upaya diagnosis dini dan pengobatan sesegera mungkin gangguan pencernaan ini.
Tapi, siapa pun yang mengalami kelemahan otot sebagai efek samping konsumsi obat harus berbicara dengan dokter lebih dulu sebelum menghentikan pengobatan.
Contoh obat yang dapat menyebabkan kelemahan otot meliputi:
Amiodaron
Obat antitiroid, seperti methimazole atau propylthiouracil
Obat antiretroviral, seperti lamivudine atau zidovudine
Obat kemoterapi
Simetidin
Kortikosteroid
Turunan asam fibrat, seperti gemfibrozil
Interferon
Leuprolida asetat
Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), seperti ibuprofen atau naproxen
Penisilin
Statin
Antibiotik sulfonamida
Beberapa obat-obatan terlarang, seperti kokain juga dapat menjadi peyebab kelemahan otot.
Jika kelemahan otot pasien bukan karena salah satu masalah di atas atau jika pasien memiliki faktor risiko tertentu, dokter mungkin mempertimbangkan penyebab yang jarang terjadi saat membuat diagnosis.
Penyebab kelemahan otot yang bisa terjadi tapi tergolong jarang bisa meliputi:
Dermatomiositis: Ini adalah gangguan otot inflamasi yang dapat menyebabkan otot kaku, sakit, dan melemah
Polymyositis: Ini biasanya menyebabkan kelemahan pada otot-otot di dekat batang tubuh, seperti otot pinggul, paha, leher, dan bahu
Rheumatoid arthritis: Ini adalah gangguan autoimun inflamasi kronis yang menyerang lapisan sendi. Daerah yang sering terkena termasuk tangan dan kaki
Sarkoidosis: Kondisi peradangan ini biasanya memengaruhi paru-paru dan kelenjar getah bening, menyebabkan massa jaringan yang teriritasi
Hiperparatiroidisme sekunder: Kondisi ini sering memengaruhi ekstremitas bawah dan menyebabkan nyeri tulang dan sendi
Distrofi otot Becker: Kelainan genetik ini biasanya menyerang pria dan orang yang lebih muda dan menyebabkan kelemahan otot yang cepat dan progresif
Lupus eritematosus sistemik: Juga dikenal sebagai lupus, kondisi ini dapat memengaruhi berbagai area tubuh, termasuk persendian, otak, jantung, dan paru-paru. Kelemahan otot adalah gejala umum dari penyakit lupus
Untuk diperhatikan, kelemahan otot tidak selalu termasuk di antara gejala umum pada kondisi di atas.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.
3 Jenis Anemia yang Umum Terjadi pada Ibu Hamilhttps://health.kompas.com/read/2021/10/20/160400968/3-jenis-anemia-yang-umum-terjadi-pada-ibu-hamilhttps://asset.kompas.com/crops/HOYPj-nQHJzZdieAGZAe4ot9jj0=/0x0:1000x667/195x98/data/photo/2021/10/19/616eb74598bae.jpg