Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/10/2021, 19:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

Sumber Mayo Clinic,

KOMPAS.com - Sunat adalah proses pengangkatan kulit yang menutupi ujung penis atau kulup.

Sunat atau khitan biasanya dilakukan ketika laki-laki masih anak-anak. Namun, ada juga orang dewasa yang baru sunat setelah dewasa.

Dari sisi kesehatan, sunat ternyata terbukti memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan laki-laki. Simak penjelasan seputar khitan berikut.

Baca juga: Ukuran Penis, Kenali 4 Faktor yang Memengaruhinya…

Manfaat sunat untuk kesehatan laki-laki

Melansir Mayo Clinic, sunat biasanya dilakukan untuk menjalani ritual keagamaan.

Namun, terkadang bayi laki-laki perlu prosedur medis disunat ketika kondisi kulupnya tertarik ke belakang melewati kelenjar.

Selain itu, ada beberapa potensi manfaat sunat untuk kesehatan laki-laki, antara lain:

  • Lebih mudah menjaga kebersihan alat reproduksi

Sunat membuat penis jadi lebih gampang dibersihkan. Kulup yang sudah disunat relatif membuat kotoran, bakteri, dan jamur sulit menyelinap di sela-sela kulit ujung penis.

  • Mencegah infeksi saluran kencing

Laki-laki yang disunat memiliki risiko terkena penyakit infeksi saluran kencing yang lebih rendah ketimbang laki-laki yang tidak disunat. Penyakit ini dapat berbahaya sampai memicu infeksi ginjal apabila tidak ditangani dengan tepat.

Baca juga: Penis Bernanah Bisa Jadi Tanda Penyakit Apa Saja?

  • Menurunkan risiko infeksi menular seksual

Laki-laki yang disunat memiliki risiko terkena penyakit infeksi menular seksual yang lebih rendah ketimbang laki-laki yang tidak disunat. Infeksi menular seksual yang menyerang pria di antaranya sifilis, herpes, sampai HIV.

  • Mencegah peradangan di kepala penis

Kulup dan kepala penis yang tidak disunat rawan mengalami peradangan. Hal itu disebabkan kulup sulit untuk kembali ke posisi semula setelah ditarik atau penis menegang.

  • Mencegah kanker penis

Risiko laki-laki terkena penyakit kanker penis lebih rendah dibandingkan laki-laki yang tidak disunat.

Baca juga: Waspadai Fraktur Penis, Cedera saat Pria Ereksi

Cara merawat luka sunat biar cepat kering

Melansir laman resmi RSUP Dr. Sardjito, ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk merawat luka sunat agar cepat sembuh, antara lain:

  • Agar nyaman, gunakan celana yang longgar atau sarung. Untuk sementara, tidak usah pakai celana dalam agar bagian ujung penis yang baru disunat tidak menempel di celana
  • Jaga kebersihan alat kelamin dan seluruh tubuh untuk menghindari infeksi. Segera mandi setelah diperbolehkan dokter, tapi untuk sementara jangan mandi berendam
  • Minta dokter untuk meresepkan obat penghilang rasa sakit untuk mengatasi nyeri setelah sunat, atau obat lain untuk mencegah infeksi
  • Selama proses pemulihan dan luka masih terasa nyeri, laki-laki yang baru disunat sebaiknya tidak banyak gerak, misalkan naik sepeda.

Baca juga: 7 Penyebab Penis Kesemutan, Pria Perlu Tahu

Kapan perlu waspada setelah sunat?

Proses pemulihan sunat sampai sembuh total biasanya membutuhkan waktu sekitar 10 hari sampai satu bulan.

Tapi, Anda perlu waspada jika selama proses pemulihan sunat muncul tanda-tanda infeksi, seperti:

  • Perdarahan tidak berhenti
  • Keluar cairan bernanah atau berbau tidak sedap dari ujung penis
  • Urine tidak bisa keluar secara normal selang 12 jam setelah disunat
  • Buang air kecil beberapa hari setelah disunat terasa sakit
  • Penis masih bengkak disertai demam setelah dua minggu disunat

Segera bawa penderita ke dokter atau rumah sakit jika muncul tanda-tanda infeksi di atas. Kondisi di atas memerlukan penanganan medis.

Baca juga: Kutil di Penis, Kenali Penyebab dan Cara Menyembuhkannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com