Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Penyebab Blefaritis (Radang Kelopak Mata) yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 29/11/2021, 22:03 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Penyebab blefaritis bisa berbeda pada masing-masing orang.

Blepharitis atau blefaritis adalah peradangan yang terjadi di kelopak mata.

Kelopak mata merupakan lipatan kulit yang berfungsi menutupi mata dan melindunginya dari serpihan dan cedera.

Baca juga: 11 Penyakit yang Bisa Jadi Penyebab Mata Kabur

Kelopak mata juga memiliki bulu mata dengan folikel rambut (tempat tumbuhnya rambut) di tepi kelopak mata. Folikel ini mengandung kelenjar minyak.

Pahami apa yang sebaiknya dilakukan saat mata terkena cairan hand sanitizer untuk mencegah kerusakan mata lebih lanjut.

Kelenjar minyak ini terkadang bisa tersumbat atau teriritasi yang bisa memicu gangguan kelopak mata tertentu, termasuk blefaritis.

Blefaritis adalah kondisi yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan di mata.

Penyebab blefaritis

Merangkum Mayo Clinic, penyebab blefaritis sering tidak diketahui secara pasti.

Dalam beberapa kasus, blefaritis bahkan dilaporkan dapat menyebar ke orang lain.

Penyebab blefaritis mungkin terkait dengan salah satu atau lebih hal berikut:

  1. Dermatitis seboroik, yakni penyakit yang bisa membuat kulit mengering dan mengelupas. Gangguan kulit ini juga bisa mengiritasi kelopak mata dan menyebabkan peradangan
  2. Infeksi virus tertentu
  3. Ketidakseimbangan hormon
  4. Disfungsi kelenjar meibom atau meibomian gland dysfunction (MGD), di mana kelenjar minyak di kelopak mata ini bisa tersumbat atau tidak berfungsi dan menyebabkan mata kering yang dapat memicu peradangan dan infeksi
  5. Rosacea, yakni gangguan kulit yang dapat menyebabkan peradangan di kulit wajah, termasuk kelopak mata
  6. Alergi terhadap larutan lensa kontak, obat tetes mata atau makeup dapat memacu iritasi di kelopak mata
  7. Mata kering, di mana saluran air mata yang kering bisa mengubah resistensi bakteri yang mengakibatkan infeksi
  8. Tungau atau kutu bulu mata (demodikosis) yang bisa menyumbat folikel dan kelenjar bulu mata

Baca juga: 11 Cara Menghilangkan Bintitan Secara Alami dan dengan Bantuan Obat

Siapa saja yang mencurigai memiliki gejala blefaritis sebaiknya dapat berkonsultasi dengan dokter.

Dokter bisa membantu memastikan penyebab keluhan yang tengah dialami dan memberikan saran pengobatan terbaik.

Beberapa kondisi yang bisa dicurigai sebagai gejala blefaritis, yakni:

  • Kelopak mata gatal
  • kelopak mata bengkak
  • kelopak mata merah atau meradang
  • Sensasi terbakar di mata
  • Kelopak mata berminyak
  • Kelopak mata menjadi lengket
  • Perasaan bahwa ada sesuatu di mata
  • Mata merah
  • Mata berair
  • Bulu mata dan tepi kelopak mata penuh dengan kotoran mata
  • Pengelupasan kulit di sekitar mata
  • Bulu mata rontok
  • Mata jadi sensitif terhadap cahaya
  • Lebih sering berkedip
  • Mata kabur yang biasanya membaik dengan berkedip

Baca juga: 15 Gejala Blefaritis (Radang Kelopak Mata) yang Perlu Diwaspadai

Komplikasi blefaritis

Blefaritis mungkin tidak dapat disembuhkan.

Tapi, penyakit mata ini dapat diobati dan dikendalikan melalui kebersihan kelopak mata yang tepat.

Merangkum Cleveland Clinic, jika tidak diobati, blefaritis dapat menyebabkan kondisi mata lain yang lebih serius, termasuk masalah kornea.

Komplikasi blefaritis di antaranya dapat meliputi:

  • Kalazion, yakni benjolan di kelopak mata yang muncul akibat adanya penyumbatan pada kelenjar meibom
  • Ulkus kornea (keratitus), yakni luka pada kornea yang dapat terjadi akibat infeksi berkepanjangan atau pembengkakan kelopak mata
  • Masalah pada bulu mata, di mana bulu mata bisa rontok, tumbuh ke arah yang keliru
  • Blefaritis dapat berubah menjadi berwarna mata merah muda kronis
  • Bintitan kronis adalah benjolan merah menyakitkan di dekat bulu mata

Baca juga: Bukan Doyan Mengintip, Ini 7 Penyebab Bintitan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com