Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/12/2021, 12:00 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

KOMPAS.comJet lag menyebabkan kelelahan dan masalah tidur setelah seseorang melakukan perjalanan cepat melintasi zona waktu.

Gejala serupa dapat terjadi jika seseorang memiliki gangguan tidur atau shift kerja mengganggu tidur mereka.

Jet lag adalah gangguan tidur ritme sirkadian, artinya melibatkan gangguan pada jam tubuh dan tidur seseorang.

Kondisi ihni dapat menyebabkan kelelahan dan mempengaruhi tidur, pola makan, kinerja, konsentrasi, dan motivasi.

Selain itu, juga bisa memengaruhi pencernaan dan menyebabkan seseorang merasa tidak enak badan.

Baca juga: Posisi Tidur saat Sakit Kepala Kambuh

Melansir dari Medical News Today, jet lag bisa terjadi ketika pola tidur-bangun seseorang menjadi terganggu.

Hal ini dapat menyebabkan mereka merasa mengantuk, lelah, mudah tersinggung, lesu, dan sedikit bingung.

The American Academy of Sleep Medicine mendefinisikan jet lag sebagai sindrom yang melibatkan kantuk di siang hari yang berlebihan atau ketidakmampuan untuk tidur setelah bepergian melalui dua atau lebih zona waktu.

Tubuh dapat menyesuaikan secara alami untuk 1 hingga 1,5 perubahan dalam zona waktu per hari, tetapi gejala dapat muncul jika seseorang melintasi dua atau lebih zona waktu dalam satu hari.

Semakin banyak zona waktu yang dilalui seseorang dalam waktu singkat, semakin tinggi kemungkinan gejala jet lag menjadi parah.

Efek ini cenderung lebih besar ketika bepergian ke arah timur daripada ke barat, sedangkan gejala biasanya paling parah pada hari setelah tiba di tempat tujuan.

Beberapa riset menunjukkan bahwa gejala jet lag mungkin menjadi lebih menantang seiring bertambahnya usia.

Hal ini bisa jadi karena ritme sirkadian berubah seiring bertambahnya usia.

Baca juga: Mengenal 5 Gangguan Tidur pada Manusia

Namun, tidak semua orang mengalami jet lag — penelitian menunjukkan bahwa sekitar 1 dari 3 orang mungkin tidak mengalaminya.

Namun ada beberapa cara mengatasi jet lag, berikut beberapa di antaranya seperti dilansir dari Healhline.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com