Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Vaksin Covid-19 Penting untuk Orang Dewasa maupun Anak-anak?

Kompas.com - 18/12/2021, 20:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 hingga saat ini belum berakhir, virus masih terus bermutasi menciptakan varian baru.

Terbaru, varian Omicron (B.1.1.529) yang pertama kali ditemukan pada 11 November 2021 di Bostwana, Afrika Selatan.

Afrika Selatan menemukan varian ini setelah terjadi peningkatan kasus Covid-19.

Saat ini, satu kasus positif Covid-19 varian Omicron (B.1.1.529) telah terdeteksi di Indonesia juga.

Kasus varian Omicron di Indoneseia ini terdeteksi pada seorang petugas kebersihan yang bertugas di RSDC Wisma Atlet.

Ia dites pada 8 Desember dan hasilnya keluar pada 15 Desember.

Mengutip NHS, untuk melindungi diri sendiri dan anak-anak kita dari infeksi Covid-19 itu penting melakukan vaksinasi.

Baca juga: Siapa Saja Orang yang Tidak Boleh Mendapat Vaksin Covid-19?

Pada 15 November 2021, WHO telah mencatatkan sejumlah vaksin yang memenuhi kriteria untuk keamanan dan kemanjuran melawan Covid-19, yaitu:

  • Vaksin AstraZeneca/Oxford
  • Johnson dan Johnson
  • modern
  • Pfizer/BionTech
  • Sinofarma
  • Sinovac
  • COVAXIN

Berikut Kompas.com mengulas faktor pentingnya vaksinasi Covid-19 dari usia dewasa maupun anak-anak, yang dikutip dari berbagai sumber:

Baca juga: 8 Orang yang Tak Boleh Disuntik Vaksin Covid-19

1. Bagi orang tua dan lansia

Mengutip CDC, lebih dari 81 persen kematian akibat Covid-19 terjadi pada orang yang berusia di atas 65 tahun.

Jumlah kematian di antara orang yang berusia di atas 65 tahun adalah 80 kali lebih tinggi dari pada jumlah kematian pada orang berusia 18-29 tahun.

Risiko sakit Covid-19 meningkat untuk orang berusia 50-an tahun ke atas.

Orang yang berusia 85 tahun ke atas adalah yang paling mungkin sakit parah akibat Covid-19.

Kondisi medis tertentu bisa mendasari risiko Covid-19 lebih parah, seperti penyakit kanker, ginjal kronis, hati kronis, serta sindrom down.

Berdasarkan informasi dari Kementerian Kesehatan RI, kasus Covid-19 di Indonesia per 31 Maret 2020 yang positif sebanyak 1.528 orang, yang meninggal dunia sebanyak 136 orang dan sembuh sebanyak 81 orang.

Risiko kematian karena Covid-19 yang tinggi secara global terjadi di atas 50 tahun, sedangkan di Indonesia di atas 40 tahun.

Juru bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Dr Achmad Yurianto melaporkan 24 dari 25 kematian berusia 40 tahun keatas (96 persen).

Mengutip data covid19.go.id terakhir pada 13 Desember 2021, jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 secara nasional total 4.259.439.

Sementara, kasus orang tua dan lansia berkontribusi sebesar:

Di usia 46-59 tahun berkontribusi sebesar 21,6 persen dari kasus nasional yang dlaporkan.

Di usia lebih dari 60 tahun berkontribusi sebesar 11,8 persen dari kasus nasional yang dilaporkan.

Sementara ini, mengutip data Kementerian Kesehatan yang diunggah di Twitter jumlah lansia yang telah melakukan vaksinasi Covid-19 lengkap hingga 14 Desember 2021 sebanyak 8.097.822.

Baca juga: Vaksin Covid-19 untuk Anak Mulai Berlaku, Berikut Rekomendasi IDAI

2. Bagi orang dewasa

Mengutip CDC, orang dewasa sangat rentan untuk sakit parah karena Covid-19.

Sehingga, mereka lebih berpotensi mengalami rawat inap, perawatan intensif, atau perawatan dengan ventilator untuk membantu mereka bernapas.

Risiko sakit parah hingga kematian karena Covid-19 semakin meningkat sebanding dengan semakin tua usia.

Faktor tambahan yang bisa memperparah sakit akibat Covid-19 adalah kondisi medis tertentu yang mendasarinya, seperti penyakit kanker, ginjal kronis, hati kronis, serta sindrom down.

Sehingga, vaksin Covid-19 yang efektif dalam mencegah virus direkomendasikan untuk semua orang dewasa.

Mengutip Hopkins Medicine, orang dewasa sangat rentan terhadap infeksi Covid-19 salah satunya karena aktivitasnya, seperti bekerja.

Banyak orang berusia 20-an dan 30-an bekerja di bidang perawatan kesehatan, makanan, dan layanan penting lainnya, seperti transportasi umum.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com