KOMPAS.com - Pap smear adalah prosedur skrining untuk kanker serviks.
Pap smear dilakukan untuk mendeteksi adanya keberadaan sel prakanker atau kanker di leher rahim wanita.
Prosedur pemeriksaan ini dilakukan dengan mengambil sel-sel dari leher rahim secara perlahan dan diperiksa di laboratorium untuk mendeteksi kanker.
Baca juga: Tahap Motorik Kasar Anak 0-5 Tahun dan Cara Menstimulasinya
Berdasarkan data The American Cancer Society, pap smear seharusnya dilakukan saat wanita mulai menginjak usia 25 tahun.
Beberapa wanita mungkin berisiko lebih tinggi terkena kanker atau infeksi.
Seorang wanita juga perlu melakukan pap smear lebih rutin jika Anda positif HIV dan punya sistem kekebalan tubuh yang lemah akibat kemoterapi atau transplantasi organ.
Berdasarkan data Cleveland Clinic, seberapa sering kita harus melakukan pap smear tergantung pada berbagai faktor, terutama usia.
Untuk wanita yang berada di bahwa 21 tahun, pap smear tidak terlalu diperlukan. Jika Anda adalah wanita berusia 21 hingga 29 tahun, Anda sebaiknya melakukan pap smear setiap tiga tahun sekali.
Jika berada di usia 30 hingga 65 tahun, sebaiknya Anda melakukan pap smear setiap tiga tahun sekali dan tes HPV setiap 5 tahun sekali.
Wanita yang telah menjalani histerektomi dengan pengangkatan serviks dan tidak memiliki riwayat kanker serviks tidak memerlukan skrining.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.