Akibatnya, jarak antargigi terlalu jauh.
Ukuran gigi dan tulang rahang dapat ditentukan oleh genetika sehingga diastema dapat diturunkan dalam keluarga.
Seseorang juga dapat mengembangkan diastema jika ada pertumbuhan berlebih dari jaringan yang membatasi garis gusi dan dua gigi depan atas.
Pertumbuhan berlebih ini menyebabkan celah.
Kebiasaan buruk tertentu juga dapat memicu celah di antara gigi.
Anak-anak yang mengisap ibu jarinya dapat membentuk celah karena gerakan mengisap memberi tekanan pada gigi depan sehingga menyebabkan mereka menarik ke depan.
Baca juga: 8 Penyebab Menggertakkan Gigi Saat Tidur
Pada anak yang lebih besar dan orang dewasa, diastema dapat berkembang dari refleks menelan yang salah.
Alih-alih lidah memposisikan dirinya di langit-langit mulut saat menelan, lidah bisa mendorong gigi depan.
Dokter gigi menyebut ini sebagai dorongan lidah.
Ini mungkin tampak seperti refleks yang tidak berbahaya, tetapi terlalu banyak tekanan pada gigi depan dapat menyebabkan pemisahan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.