KOMPAS.com - Tahukah kamu tekanan darah tinggi tidak hanya menjadi penyakit orang dewasa? Anak-anak juga bisa mengidap tekanan darah tinggi.
Mengutip Children Hospital, tekanan darah tinggi atau disebut juga hipertensi adalah darah yang mendorong dinding arteri yang dilaluinya dengan tekanan yang lebih tinggi dari normal. Ini bukan tentang seberapa cepat darah mengalir.
Tekanan darah tinggi pada anak artinya darah mendorong terlalu keras ke pembuluh darah, yang dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah, jantung, dan organ lainnya.
Baca juga: 5 Bahaya Tekanan Darah Tinggi yang Harus Diwaspadai
Sebenarnya agak sulit untuk menentukan tekanan darah tinggi pada anak, tidak seperti untuk orang dewasa yang ada serangkaian pengukuran standar.
Tidak ada kisaran target sederhana untuk tekanan darah tinggi pada semua anak karena apa yang dianggap normal berubah seiring pertumbuhan mereka.
Untuk mengukur apakah seorang anak menderita hipertensi tergantung pada bagaimana tekanan darahnya dibandingkan dengan teman sebayanya (berdasarkan jenis kelamin, tinggi, dan usia).
Mengutip AAFP, seorang anak atau remaja didiagnosis menderita hipertensi ketika tekanan darah rata-rata mereka sama dengan atau di atas persentil ke-95 untuk usia, jenis kelamin, dan tinggi badan seusianya, ketika diukur setidaknya 3 kali dalam kesempatan terpisah.
Namun pada remaja tekanan darah tinggi didefinisikan sama dengan orang dewasa, seperti yang dikutip dari Mayo Clinic, yaitu lebih besar dari atau sama dengan 130/80 mmHg.
Lalu, bagaimana anak bisa terkena tekanan darah tinggi?
Baca juga: 6 Makanan yang Perlu Dihindari Penderita Tekanan Darah Tinggi
Ada beberapa faktor yang menyebabkan seorang anak mengalami tekanan darah tinggi.
Mengutip Mayo Clinic, hipertensi pada anak yang lebih kecil sering kali dikaitkan dengan kondisi kesehatan lain yang mendasarinya, seperti kelainan jantung, penyakit ginjal, kondisi genetik, atau gangguan hormonal.
Semakin muda seorang anak mengalami tekanan darah tinggi, semakin besar kemungkinannya disebabkan oleh kondisi medis yang spesifik dan dapat diidentifikasi.
Sementara anak yang lebih tua terutama yang kelebihan berat badan, lebih mungkin mengalami tekanan darah tinggi jenis primer.
Tekanan darah tinggi jenis primer ini terjadi dengan sendirinya, tanpa kondisi yang mendasarinya.
Baca juga: 8 Kebiasaan yang dapat Menurunkan Tekanan Darah Tinggi
Mengutip Mayo Clinic, hipertensi primer terjadi dengan sendirinya, tanpa penyebab yang dapat diidentifikasi.
Jenis tekanan darah tinggi ini lebih sering terjadi pada anak-anak usia 6 tahun ke atas.
Faktor risiko untuk anak bisa mengembangkan hipertensi primer, meliputi:
Hipertensi sekunder disebabkan oleh kondisi lain. Ini lebih sering terjadi pada anak kecil. Penyebab lain dari hipertensi sekunder termasuk:
Baca juga: Bahaya Tekanan Darah Tinggi dan Cara Mencegahnya
Anak-anak yang memiliki tekanan darah tinggi cenderung akan terus mengalami itu sampai tumbuh dewasa, kecuali mereka memulai pengobatan.
Mengutip Children Hospital, selama memiliki tekanan darah tinggi, anak kemungkinan akan mengalami efek samping pada:
Sehingga jika tekanan darah tinggi pada anak dibiarkan hingga dewasa, mengutip Mayo Clinic, maka ia akan risiko terserang beberapa penyakit, meliputi:
Baca juga: Stres Bisa Picu Tekanan Darah Tinggi, Begini Alasannya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.