Misalnya, orang keturunan Eropa memiliki peningkatan risiko menderita leukemia limfositik kronis (CLL).
Para peneliti juga menemukan bahwa leukemia jarang terjadi pada orang-orang keturunan Asia.
Risiko yang berbeda ini kemungkinan disebabkan oleh kecenderungan genetik yang berbeda.
Mengutip Medical News Today, data CDC menunjukkan bahwa leukemia paling sering terjadi pada orang kulit putih, diikuti oleh orang Hispanik dan kulit hitam.
Mengutip Healthline, faktor terkait gaya hidup ini dapat meningkatkan risiko seseorang terserang leukemia myeloid akut (AML).
Kebiasaan merokok adalah salah satu dari sedikit hal yang dapat diubah untuk membantu mengurangi risiko menderita penyakit leukemia.
Baca juga: Gejala Awal Leukemia yang Tidak Boleh Disepelekan
Mengutip Healthline, gangguan darah tertentu juga dapat menempatkan seseorang pada risiko mengembangkan leukemia myeloid akut (AML).
Gangguan darah tersebut, yaitu:
Mengutip Healthline, sering terpapar beberapa bahan kimia meningkatkan risiko seseorang mengalami penyakit leukemia myeloid akut (AML), leukemia limfositik akut (ALL), dan leukemia limfositik kronis (CLL).
Salah satu bahan kimia utama yang dikaitkan dengan leukemia adalah benzena. Benzena biasa ditemukan di:
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.