Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Macam Penyakit yang Ditandai dengan Sakit Kepala

Kompas.com - 21/01/2022, 08:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Sakit kepala adalah rasa sakit di kepala yang umum dialami oleh hampir semua orang dari anak-anak hingga orang tua.

Mengutip Healthline, sakit kepala adalah hasil dari aktivitas terjadi di otak.

Sakit kepala ini bisa menjadi gejala penyakit lainnya, dari masalah kesehatan yang sepele hingga berat, seperti dehidrasi hingga Covid-19.

Sakit kepala yang disebabkan oleh kondisi medis yang mendasarinya itu disebut sakit kepala sekunder.

Baca juga: Sakit Kepala Bisa Disebabkan Dehidrasi, Kenali Gejalanya

Gejala pembekuan darah di otak tak hanya sakit kepala. Penderita juga bisa merasakan gangguan penglihatan sampai koordinasi tubuh.

Contoh penyebab sakit kepala sekunder yang harus diwaspadai, di antaranya:

1. Dehidrasi

Dehidrasi adalah kondisi di mana individu mengalami kekurangan cairan tubuh untuk menjalankan fungsi organnya dengan normalnya.

Mengutip Mayo Clinic, rasa haus tidak selalu merupakan indikator awal yang dapat diandalkan sebagai tanda tubuh butuh air minum.

Hal itu banyak terjadi pada orang tua. Mereka tidak merasa haus sampai mereka mengalami dehidrasi.

Sakit kepala sering muncul bersamaan dengan gejala dehidrasi lainnya, seperti mulut kering.

Mengutip Cleveland Clinic, bahkan dehidrasi ringan dapat menyebabkan sakit kepala.

Sakit kepala karena dehidrasi sering kali membaik dengan pengobatan di rumah, seperti minum air putih, istirahat, dan minum obat pereda nyeri yang dijual bebas.

2. Pendarahan otak

Pendarahan otak adalah keadaan darurat medis yang membutuhkan perawatan di rumah sakit.

Mengutip Medical News Today, gejala pendarahan otak termasuk sakit kepala parah, penglihatan kabur, kelemahan pada satu sisi tubuh, dan leher kaku.

Jenis perdarahan tergantung di mana itu terjadi di otak.

Secara umum, pendarahan otak terjadi karena darah bocor dari pembuluh darah yang rusak masuk ke dalam membran yang menutupi otak, sehingga menyebabkan tekanan dan rasa sakit.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Sebabkan Sakit Kepala, Begini Cara Mengatasinya

3. Sinus

Infeksi sinus secara medis dikenal sebagai sinusitis atau rinosinusitis.

Mengutip Healthline, sinus terjadi ketika rongga hidung kita terinfeksi, bengkak, dan meradang.

Penumpukan cairan di sinus dapat menyebabkan kuman tumbuh, yang menyebabkan infeksi sinus.

Peradangan di rongga sinus dapat menyebabkan tekanan dan rasa sakit kepala.

Sakit kepala yang disebabkan oleh infeksi sinus dapat terjadi di tempat sinus berada atau di tempat lain.

4. Hipertensi

Mengutip Mayo Clinic, hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi umum di mana kekuatan darah terhadap dinding arteri cukup tinggi.

Beberapa orang dengan tekanan darah tinggi biasanya mengalami gejala sakit kepala, sesak napas, atau mimisan.

Mengutip Medical News Today, menurut sebuah makalah di "Iranian Journal of NeurologyTrusted Source", sakit kepala akibat hipertensi biasanya terjadi di kedua sisi kepala.

Baca juga: Posisi Tidur saat Sakit Kepala Kambuh

5. Aneurisma otak

Aneurisma otak adalah salah satu kondisi medis parah yang dapat menyebabkan seseorang merasakan sakit kepala yang luar biasa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com