Menurut ahli medis dari Mount Sinai Clinical Diabetes Institute, Ronald Tamler, gejala ini seringkali tak disadari.
"Anda mungkin merasakan kesemutan yang aneh di kaki atau mengalami penurunan sensasi atau penurunan keseimbangan," tambah dia.
Berdasarkan tinjauan riset the European Association for the Study of Disease annual meeting, orang yang tidur siang lebih lama dari satu jam, 45 persen lebih mungkin menderita diabetes tipe 2 dibandingkan dengan mereka yang tidur siang lebih singkat.
Tidur siang yang terlalu lama adalah tanda adanya gangguan tidur. Biasanya, hal ini terjadi karena adanya masalah mendasar seperti kurang tidur, depresi, atau sleep apnea — semua kondisi yang terkait dengan peningkatan risiko diabetes.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.