KOMPAS.com - Gangguan stres pasca trauma atau post-traumatic stress disorder (PTSD) dapat terjadi pada seseorang setelah mengalami peristiwa traumatis yang menyebabkan mereka merasa takut, kaget, atau tidak berdaya.
Gangguan ini dapat memiliki efek jangka panjang, termasuk kilas balik, kesulitan tidur, dan kecemasan.
Contoh peristiwa yang dapat memicu gangguan ini termasuk perang, kejahatan, kebakaran, kecelakaan, kematian orang yang dicintai, atau penyalahgunaan beberapa bentuk.
Pikiran dan ingatan berulang meskipun bahaya telah berlalu.
Baca juga: Tak Hanya Fisik, Menopause juga Bisa Berdampak pada Kesehatan Mental
Melansir dari Medical News Today, diperkirakan mempengaruhi antara 7 dan 8 persen populasi.
Selain itu, wanita lebih mungkin terkena daripada pria.
Selain itu, PTSD juga bisa dialami oleh anak-anak ataupun orang dewasa.
Mengenali gejala PTSD menjadi penting untuk mendapatkan penanganan sedini mungkin.
Gejala biasanya terjadi tiga bulan setelah kejadian yang traumatis.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.