Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/02/2022, 18:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

"Jika Anda memiliki cukup ini (sitokin) beredar dalam aliran darah Anda, maka mereka dapat menjadi racun bagi sel-sel saraf dan sel-sel lain," kata Barbe.

Baca juga: 8 Cara Cegah Mata Kering Akibat Penggunaan Gadget

4. Obesitas

Dampak kecanduan gadget juga dapat meningkatkan risiko individu mengalami obesitas.

Mengutip WebMD, ada hubungan yang lebih langsung antara obesitas dan gaya hidup digital.

Itu berasal dari menghabiskan terlalu banyak waktu dengan gadget.

Di zaman sekarang rutinitas melibatkan gadget, bahkan di waktu istirahat.

Di saat istirahat, alih-alih pergi keluar rumah atau bertemu dengan alam, kita sering kali kembali menggunakan gadget untuk video game, belanja, atau bersosialisasi.

Hal itu kemudian dikaitkan dengan kecenderungan sifat konsumtif terhadap makanan, ditambah tubuh kurang bergerak.

Jason Mendoza, asisten profesor pediatri di Baylor College of Medicine meneliti dengan membandingkan berat badan anak-anak prasekolah yang menggunakan komputer dan yang tidak.

Dia menemukan bahwa anak-anak yang cenderung ketergantungan pada komputer, memiliki berta badan yang lebih gemuk.

Baca juga: Selain Kecanduan, Pengguna Ganja Lebih Berisiko Alami Stroke

5. Gangguan pendengaran

Mengutip WebMD, dampak kecanduan gadget dapat meningkatkan risiko gangguan pendengaran karena terbangun kebiasaan untuk mendengarkan musik baik saat di rumah saja atau sedang berjalan-jalan.

Robert E Novak, kepala departemen ilmu bicara, bahasa, dan pendengaran di Purdue University menguji pendengaran para mahasiswanya.

Dia menemukan terlalu banyak orang usia muda dengan fungsi telinga seperti orang yang lebih tua, karena hilangnya kemampuan untuk mendengar frekuensi tinggi yang biasanya terjadi pada akhir usia paruh baya.

Novak mengatakan orang-orang tersebut biasanya mendengarkan musik melalui headphone pada 85 hingga 110 desibel.

"Bukan hanya tingkat kebisingannya, tetapi durasinya," kata Novak.

Telinga kita dapat pulih dari sirene yang memekakkan telinga, tetapi paparan suara keras selama berjam-jam setiap hari dapat secara permanen menghancurkan sel-sel di telinga bagian dalam.

Baca juga: Kecanduan Operasi Plastik: Penyebab, Gejala, dan Risikonya

6. Kemampuan memori yang berkurang

Mengutip Everyday Health, sekarang ini sudah umum melakukan aktivitas secara multitasking di tengah fenomena kecanduan gadget, seperti:

  • Mengemudi sambil berbicara di ponsel
  • Mengirim pesan teks sambil mendengarkan panggilan konferensi
  • Main iPad sambil menonton TV.

Multitasking adalah normal baru, dan meskipun kita merasa lebih efisien, penelitian menunjukkan efek sebaliknya.

“Tingkat kinerja Anda turun jika Anda menghentikan satu aktivitas untuk melakukan aktivitas lain,” kata Adam Gazzaley, profesor neurologi, fisiologi dan psikiatri di University of California, San Francisco.

Ia telah melakukan penelitian berkelanjutan tentang efek media pada otak manusia.

Orang dengan multitasking memiliki lebih banyak kesulitan menyaring informasi yang tidak relevan dari pada mereka yang berfokus pada satu tugas pada satu waktu.

Multitasker biasanya juga membutuhkan waktu lebih lama untuk berpindah tugas, mengatasi masalah, dan membuang waktu untuk mencari informasi baru.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com