Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Buang Air Kecil di Malam Hari, 4 hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya

Kompas.com - 15/02/2022, 07:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Ingin buang air kecil di malam hari pasti terasa menjengkelkan, bukan?

Kualitas tidur kita menjadi terganggu, apalagi jika "panggilan alam" tersebut terjadi dalam frekuensi yang sering.

Sebernya, buang air kecil di malam hari bukan hal yang perlu dikahwatirkan. Namun jika sering terjadi, hal itu bisa menjadi tanda adanya gangguan nokturia.

Nokturita adalah istilah medis untuk buang air kecil berlebihan di malam hari.

Selama waktu tidur, tubuh Anda menghasilkan lebih sedikit urin yang lebih terkonsentrasi.

Jadi, kita tidak perlu bangun di malam hari untuk buang air kecil dan dapat tidur tanpa gangguan selama enam hingga delapan jam.

Namun, penderita nokturia justru sering buang air kecil di malam hari hingga mengganggu kualitas tidur mereka.

Baca juga: Anak Jadi Kelompok Rentan dalam Gelombang Covid-19 Varian Omicron

Apa penyebabnya?

Ada banyak hal yang bisa memicu nokturia. Berikut penyebab nokturia:

1. Pembesaran prostat

Kondisi ini tentu saja terjadi pada pria. Seiring bertambahnya usia, kelenjar prostat pria akan membesar sehingga membuat mereka sulit mengosongkan kandung kemih sepenuhnya.

Sebab, kelenjar prostat yang membesar akan menghambut aliran urin. Biasanya, kondisi ini terjadi saat usia 60 tahun ke atas.

2. Disfungsi kandung kemih

Seiring bertambahnya usia, dinding kandung kemih meregang dan tidak dapat menyimpan banyak urin. Kondisi tersebut dikenal dengan istilah disfungsi kandung kemih.

Disfungsi kandung kemih bisa terjadi akibat adanya hipertrofi pada pria, yang menyebabkan obstruksi kandung kemih sehingga kandung kemih terlalu aktif.

3. Diabetes

Orang dengan diabetes yang tidak terkontrol menghasilkan jumlah urin yang tinggi, terutama karena kadar glukosa darah yang tinggi.

Hal inilah yang membuat mereka juga kerap merasakan dorongan yang sering untuk buang air kecil.

Biasanya, nokturia pada penderita diabetes disebabkan oleh kombinasi berbagai faktor, termasuk pembengkakan dan kerusakan saraf diabetes.

Riset 2020 yang dipublikasikan dalam Journal of Wound, Ostomy, and Continence Nursing juga menemukan bahwa wanita yang menderita doabetes memiliki frekuensi buang air kecil yang tinggi di malam hari.

Baca juga: 7 Latihan Kardio untuk Cepat Turunkan Berat Badan

4. Edema

Hal ini sering terjadi pada pasien dengan penyakit jantung atau gagal jantung kongestif.

Edema adalah pembengkakan yang disebabkan oleh kelebihan cairan yang terperangkap di jaringan tubuh Anda.

Pembengkakan cairan akibat edema sering terjadi di bagian kaki. Hal inilah yang memicu peningkatan buang air kecil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com