Sementara pria, lebih kecil kemungkinan untuk kehilangan penciuman dan indera perasa.
Hal itu dikemukan oleh Mackenzie Hannum, seorang postdoctoral di Monell Chemical Senses Center di Philadelphia dan rekan-rekannya yang mengamati gejala Covid-19 tersebut.
“Wanita mungkin lebih rentan terhadap kehilangan indera perasa karena mereka secara umum lebih sensitif dari pada pria dan memiliki kapasitas sensorik yang lebih besar untuk hilang,” tulis para peneliti dalam jurnal "Chemical Senses".
Baca juga: 4 Cara Mengobati Sakit Tenggorokan karena Covid-19 Omicron
Kehilangan indera perasa juga lebih sering terjadi pada orang berusia 36-50 tahun, dibandingkan dengan orang yang lebih muda dan orang dewasa yang lebih tua.
Studi yang diamati Hannum dan rekan-rekannya hanya mencakup orang-orang berusia antara 18-65 tahun.
“Mengapa kelompok termuda dan tertua melaporkan lebih sedikit kehilangan indera perasa dari pada orang dewasa paruh baya saat ini tidak diketahui,” tulis mereka.
Sementara studi lainnya, menemukan bahwa ada kemungkinan hubungan antara genetika dengan gejala kehilangan penciuman dan indera perasa.
Para peneliti mengidentifikasi dua gen yang mungkin berperan dalam gejala-gejala tersebut.
Kedua gen tersebut terlibat dalam metabolisme molekul bau di saluran hidung.
Baca juga: Batuk dan Pilek pada Anak Gejala Covid-19 atau Bukan? Ini Kata Dokter
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.