Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/03/2022, 12:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Saat memasuki usia remaja akhir, banyak orang berpikir bahwa gigi mereka tidak akan bisa tumbuh lagi.

Akan tetapi, gigi bungsu masih bisa tumbuh arau erupsi hingga awal masa dewasa.

Tumbuhnya gigi bungsu ini kerap memicu nyeri di rahang atas atay bawah. Selain itu, gigi bungsu yang tumbuh juga bisa memicu sensasi di bagian belakang mulut Anda.

Jaringan gusi di sekitar gigi bungsu yang erupsi sering menjadi sensitif, bengkak, dan meradang.

Baca juga: Serangan Jantung

Apakah gigi bungsu harus dicabut?

Terkadang, gigi bungsu harus dicabut untuk menjaga kebersihan mulut, terutama untuk gigi bungsu yang mengalami impaksi (terpendam di gusi).

Namun, menurut dokter gigi dari Cleveland Clinic, Nathan Janowicz, gigi bungsu erupsi dalam posisi tegak dan fungsional seringkali tidak perlu dicabut selama tidak menimbulkan rasa sakit dan tidak terkait dengan pembusukan atau penyakit gusi.

Sayangnya, gigi bungsu yang tumbuh dengan tepat juga bisa menimbulkan masalah seiring waktu karena letaknya terlalu jauh di dalam mulut dan sulit dibersihkan.

"Jika gigi bungsu Anda tidak dicabut, pastikan Anda menyikat gigi dengan benar dan mengunjungi dokter gigi secara teratur," tambah Janowicz.

Gigi bungsu yang impaksi juga sering dialami banyak orang. Gigi ini terkubur, baik sebagian atau seluruhnya, di jaringan lunak atau tulang rahang sehingga rentan terhadap penyakit dan masalah lainnya.

"Masalahnya adalah Anda tidak dapat membersihkan gigi bungsu yang impaksi dengan benar, sehingga dapat mulai membusuk, dan Anda dapat memicu penyakit gusi," ucap Janowicz.

Di sisi lain, gigi bungsu yang impaksi juga bisa memicu kista atau tumor.

"Dokter gigi umumnya mengevaluasi gigi impaksi berdasarkan kasus per kasus untuk menentukan apakah akan mencabutnya," tambahnya.

Jika gigi benar-benar impaksi pada tulang dan sinar-X menunjukkan bahwa erupsi tidak mungkin terjadi, dokter gigi biasanya merekomendasikan pencabutan untuk mencegah masalah di masa depan.

Saat gigi bungsu dicabut, Anda bisa merasakan nyeri ringan hingga sedang. Di sisi lain. gigi bungsu yang dicabut terkadang bisa menyebabkan pembengkakan.

Baca juga: 7 Gejala Penyakit Ginjal Stadium Awal pada Wanita dan Penyebabnya

"Dalam kebanyakan kasus, antiinflamasi nonsteroid yang dipasangkan dengan obat narkotik dosis terbatas dapat membantu mengendalikan sebagian besar rasa sakit," ucap Janowicz.

Gigi bungsu yang dicabut juga rentan memicu abses subperiosteal. Abses subperiosteal adalah kondisi di mana kantong nanah berkembang ketika tulang dan puing-puing jaringan terperangkap di antara soket gigi dan jaringan yang menutupi tulang. 

Untuk mengatasi hal ini, dokter biasanya melakukan pembersihan dan memberikan antibiotik untuk membantu membersihkan infeksi.

Untuk mencegah komplikasi tersebut terjadi, Anda disarankan untuk menjaga kebersihan mulut dan rutin memeriksakan diri ke dokter gigi.

“Selain menjaga kebersihan mulut dan pergi ke dokter gigi secara teratur, tidak banyak yang bisa atau perlu dilakukan ,” kata Janowicz.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com