Melansir Clevelad Clinic, air hangat membantu sfingter esofagus bagian bawah rileks dan mengurangi tekanan istirahatnya.
Hal ini tentu sangat membantu penderita akalasia. Akalasia adalah kondisi kesehatan langkah yang membuat penderitanya tidak dapat memindahkan makanan dan cairan ke perut.
Hal ini terjadi karena sfingter esofagus bagian bawah, otot yang menghubungkan perut ke kerongkongan, tidak bisa terbuka.
Agar makanan bisa masuk ke perut, sfingter esofagus bagian bawah harus terbuka.
Dengan meminum air hangat, penderita akalasia akan lebih mudah menelan makanan karena sfingter esofagus bagian bawah lebih rileks.
Sebaliknya, air dingin justru bisa memperburuk gejala akalasia.
Baca juga: 11 Penyebab Mata Panda, Tak Selalu Kurang Tidur
Minum air hangat juga membantu memperlancar pencernaan dan meredakan sinus yang tersumbat.
Dengan kata lain, air hangat atau dingin sama-sama memberikan manfaat. Jadi, hal itu tergantung pada preferensi Anda.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.