Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/04/2022, 07:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Konsep detoksifikasi adalah salah satu definisi puasa.

Mengutip buku "Detoksifikasi: Membuang Tumpukan Racun Tubuh secara Holistik" (2015) oleh Erikar Labang, sejatinya detoksifikasi menyoroti sisi yang kurang lebih sama dengan proses puasa.

Hanya saja, pendekatan budaya dan konsep religi memisahkan kedua hal yang sebenarnya sejalan tersebut.

Bapak dunia kesehatan, Hippocarates, yang hidup 400 tahun SM dikenal sebagai salah satu pelopor pemakaian detoksifikasi dalam bentuk puasa di sistem perawatan kesehatan yang dia lakukan.

Baca juga: 8 Makanan untuk Mencegah Dehidrasi Selama Puasa

Di dunia kesehatan konvensional, mungkin konsep detoksifikasi tidak terlalu dieksplorasi.

Namun di cabang dunia kesehatan lain, seperti naturopati, detoksifikasi adalah tindakan yang sangat populer dilakukan.

Naturopati adalah ilmu kesehatan yang menekankan kemampuan tubuh utnuk menyembuhkan diri sendiri.

Di banyak negara maju di benua Amerika, Eropa, Australia, beberapa negara Asia, terdapat pusat kesehatan berbasis naturopati.

Di sana sudah lumrah melakukan pengobatan yang mengandalkan puasa untuk detoksifikasi.

Baca juga: Makanan Ringan yang Membuat Kenyang Lebih Lama Cocok untuk Puasa

Definisi 

Mengutip buku "Detoksifikasi: Membuang Tumpukan Racun Tubuh secara Holistik" (2015) oleh Erikar Labang, berangkat dari asal kata "toxin", yang artinya racun.

Secara umum, detoksifikasi adalah penggambaran upaya mengeluarkan tumpukan substansi yang telah menumpuk di dalam tubuh dan berubah sifat menjadi "racun" yang merugikan kesehatan.

Kata racun diberi tanda kutip karena bukan sesuatu yang mematikan secara instan atau cepat.

Racun itu perlahan mengganggu fungsi tubuh dan secara pasti merusak kesehatan dalam jangka panjang.

Secara alami, sebenarnya tubuh sudah memiliki kemampuan detoksifikasi, seperti buang air besar (BAB).

Namun, efektivitas kemampuan alami tubuh tersebut berangsur menghilang karena gaya hidup di zaman modern yang menjauh dari bentuk kehidupan alami.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau