Pasien pertama merupakan seorang pasien wanita berusia 17 tahun dengan penyakit jantung bawaan bernama patent ductus arteriosus (Gambar 1).
Patent ductus arteriosus merupakan penyakit jantung bawaan sejak lahir yang berakibat pada bercampurnya darah yang seharusnya ke seluruh tubuh ke darah yang menuju ke paru-paru akibat saluran yang seharusnya menutup pada saat bayi lahir (ductus arteriosus).
Bila dibiarkan, kondisi paru pasien akan semakin rusak akibat terlalu banyaknya cairan yang masuk menuju paru-paru.
Jangka panjangnya, pasien akan sangat berbahaya ketika hamil dan melahirkan bayi, menderita dan akan bolak-balik masuk rumah sakit di usia 20-30 tahunan dan berpotensi memburuk hingga meninggal sebelum usia 40 tahunan.
Bila ditangani secara cepat, pasien masih dapat selamat dan ditutup salurannya bahkan tanpa dilakukan operasi.
Pasien ini akhirnya dirujuk ke RS Wahidin Makassar untuk segera mendapatkan terapi yang dibutuhkan sebelum terlambat.
Pasien kedua berusia 40 tahunan dengan keluhan sesak napas yang awalnya hanya dicurigai sebagai masalah penyakit flek paru.
Dokter penyakit dalam di kapal RSA Nusa Waluya 2 sangat jeli menangkap suara jantung yang bermasalah sehingga langsung dikonsulkan ke bagian jantung.
Ternyata, pasien menderita penyakit jantung katup yang menyempit (Gambar 2). Dalam istilah kedokteran, disebut juga sebagai stenosis katup mitral.
Stenosis katup mitral merupakan penyakit yang sering ditemui di pedalaman pada negara berkembang seperti Indonesia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.