Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Tes DNA menentukan Hubungan Orangtua dan Anak?

Kompas.com - 29/05/2022, 12:00 WIB
Giovani Cornelia,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ada beberapa alasan seseorang ingin melakukan sebuah tes DNA. Beberapa orang ingin mengetahui garis leluhurnya, orang tuanya, atau mungkin ayahnya.

Jika seseorang ingin mengetahui hubungan biologis antara ayah dan anak, DNA Paternity Test atau Tes DNA Paternitas dapat dilakukan untuk mendapatkan jawabannya.

Baca juga: Mengenal Lebih Dalam tentang Tes DNA

Apakah itu tes DNA paternitas?

Melansir Cleveland Clinic, asam deoksiribonukleat, atau DNA, adalah materi genetik yang diwarisi dari pihak ibu dan ayah.

"Paternitas" mengacu pada kebapakan.

Tes DNA paternitas menggunakan DNA, yang biasanya diambil dari usapan pipi bagian dalam, untuk menentukan apakah seorang pria adalah ayah biologis (kandung) dari anak tersebut.

Seberapa akurat tes DNA paternitas?

Tes DNA paternitas sangat akurat.

Sebuah tes dapat menunjukkan dengan akurasi sebanyak 99,9 persen jika ternyata seorang pria bukanlah ayah biologis dari seseorang.

Mengapa orang membutuhkan tes DNA paternitas?

Menetapkan siapa ayah dari seseorang bisa menjadi penting karena beberapa alasan tertentu. Hal ini tentu dapat membantu:

  • Mendapatkan hak hukum atas tunjangan anak, hak asuh anak, tunjangan jaminan sosial, dan warisan.
  • Mengidentifikasi hubungan ke kondisi genetik yang dapat memengaruhi kesehatan jangka panjang.

Baca juga: Risiko Hamil Bayi Kembar yang Perlu Diperhatikan Orangtua

Apa sajakah jenis tes DNA paternitas?

Jika seseorang mencoba membuktikan atau menyangkal peran paternitas karena alasan hukum, tes harus dilakukan di lingkungan medis (tes DNA paternitas legal).

Jika tidak, seseorang dapat menggunakan alat tes DNA paternitas dari rumah yang dapat dibeli secara online atau di toko obat.

Bagaimana tes DNA paternitas dilakukan?

Ada dua cara yang sama akuratnya untuk menguji paternitas:

  • Tes darah: Calon ayah dan anak memberikan sampel darah di kantor medis. Fasilitas tersebut akan mengirimkan sampel ke laboratorium untuk dianalisis.
  • Penyeka pipi (cheek swab): Calon ayah dan anak menyeka bagian dalam pipi mereka untuk sel bukal (pipi). Setelah itu, aplikator kapas yang berisi DNA dikirimkan ke laboratorium yang ditunjuk. Jika swabbing dilakukan di lingkungan medis, kantor akan mengirimkan sampel ke laboratorium.

Bagaimana paternitas dapat dikonfirmasi?

Laboratorium menjalankan serangkaian tes yang disebut DNA sequencing. Tes ini mencari kecocokan genetik antara calon ayah dan anak. Hasil kecocokan menentukan sang ayah.

Tes untuk menentukan ayah juga dapat dilakukan selama masa kehamilan.

Ada tiga cara berbeda untuk menguji paternitas sebelum bayi lahir. Tes ini juga seakurat yang dilakukan setelah kelahiran anak.

Baca juga: Perhatikan Orangtua, Anak-anak juga Bisa Alami Gangguan Mental

Ketiga metode tersebut antara lain:

  • Tes paternitas prenatal noninvasif (NIPP)
  • Pengambilan sampel chorionic villus (CVS)
  • Amniosentesis.

Bisakah tes keturunan DNA (DNA Ancestry Test)  untuk membuktikan hubungan ayah-anak?

Tes DNA leluhur, seperti 23andMe, dapat mengidentifikasi kecocokan DNA potensial, tetapi hanya tes DNA paternitas yang dapat membuktikan kecocokan DNA ayah-anak.

Ketika ayah dari seorang anak dipertanyakan, tes DNA paternal dapat memberikan jawaban.

Penyedia layanan kesehatan Anda dapat membantu Anda memilih metode pengujian terbaik untuk situasi Anda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com