Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanda-tanda Otak Bermasalah yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 31/05/2022, 17:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa orang mungkin memiliki tanda-tanda otak bermasalah yang sering tak disadari, seperti tremor dan sakit kepala.

Mengutip Healthline, otak adalah pusat kendali tubuh Anda.

Otak bagian dari sistem saraf, yang juga mencakup sumsum tulang belakang serta jaringan besar saraf dan neuron.

Sistem saraf bersama-sama mengontrol segalanya mulai dari indra hingga otot di seluruh tubuh Anda.

Ketika otak bermasalah, itu dapat mempengaruhi banyak hal yang berbeda, termasuk:

  • Memori
  • Perasaan
  • Kepribadian.

Otak bermasalah mencakup segala kondisi gangguan atau kecacatan yang memengaruhi otak, di mana disebabkan oleh:

  • Gangguan sel otak
  • Cedera traumatis.

Baca juga: Ciri-ciri Kelelahan Otak Butuh Rehat

Gangguan sel otak 

Mengutip Healthline, gangguan sel otak merujuk pada adanya gangguan pada neurodegeneratif.

Gangguan neurodegeneratif merupakan istilah yang dipakai pada kehilangan yang progresif terhadap struktur atau fungsi sel neuron, termasuk kematian sel neuron.

Penyakit neurodegeneratif umum meliputi:

  • Penyakit Tay-Sachs
  • Penyakit Huntington
  • Amyotrophic lateral sclerosis (ALS) atau penyakit Lou Gehrig
  • Penyakit Parkinson
  • Semua bentuk penyakit demensia.

Penyakit neurodegeneratif menyebabkan otak bermasalah secara permanen, sehingga gejala cenderung memburuk seiring perkembangan penyakit.

Namun mengutip Top Doctors, dalam banyak kasus sulit untuk mendeteksi gejala awal, tetapi gejala secara bertahap muncul.

Ada berbagai macam gejala, yang tergantung pada kondisinya.

Tanda-tanda gangguan neurodegeneratif yang menyebabkan kondisi otak bermasalah ini dapat meliputi adanya:

  1. Masalah pengendalian gerakan: tremor, kekakuan otot, kelambatan memulai dan melaksanakan gerakan, perubahan refleks dan masalah dengan keseimbangan.
  2. Masalah kognitif (demensia): gangguan memori, disorientasi, kekurangan kemampuan intelektual, masalah bahasa, dan sebagainya.
  3. Gejala sekunder lainnya, termasuk: insomnia, masalah komunikasi, gangguan makan, masalah kencing, kesulitan menelan, dan depresi.

Baca juga: Sering Rebahan Seharian? Ini Dampaknya Pada Otak

Cedera traumatis

Mengutip Mayo Clinic, cedera traumatis sering disebabkan oleh pukulan atau guncangan keras ke kepala atau tubuh.

Benda yang menembus jaringan otak juga dapat menyebabkan cedera traumatis pada otak, seperti, serangan peluru ke otak yang menyebabkan tengkorak pecah.

Tingkat kerusakan yang menyebabkan otak bermasalah ini dapat bergantung pada beberapa faktor, termasuk sifat cedera dan kekuatan benturan.

Tanda-tanda otak bermasalah yang disebabkan oleh cedera traumatis, meliputi:

  1. Sakit kepala
  2. Mual atau muntah
  3. Kelelahan atau mengantuk
  4. Masalah dengan ucapan
  5. Pusing atau kehilangan keseimbangan
  6. Masalah sensorik, seperti penglihatan kabur, telinga berdenging, rasa tidak enak di mulut, atau perubahan kemampuan mencium
  7. Kepekaan terhadap cahaya atau suara
  8. Kehilangan kesadaran selama beberapa detik hingga beberapa menit
  9. Tidak ada kehilangan kesadaran, tetapi keadaan linglung, bingung atau disorientasi
  10. Masalah memori atau konsentrasi
  11. Perubahan suasana hati atau mood swing
  12. Merasa tertekan atau cemas
  13. Sulit tidur
  14. Tidur lebih dari biasanya.

Terkadang, salah satu atau beberapa dari tanda otak bermasalah tersebut bertahan selama beberapa minggu hingga beberapa bulan setelah cedera traumatis pada otak terjadi.

Ketika kombinasi dari tanda-tanda otak bermasalah itu berlangsung untuk jangka waktu yang lama, umumnya disebut sebagai gejala pasca-gegar otak persisten.

Baca juga: Tanda-tanda Orang Memiliki Kerusakan Otak

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com