Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Kurang Olahraga Dapat Memperbesar Risiko Serangan Jantung?

Kompas.com - 03/06/2022, 16:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Membangun rutinitas olahraga rutin dengan porsi yang tepat termasuk salah cara mencegah serangan jantung yang baik dilakukan.

Selain itu, aktivitas ini juga dapat menjaga tekanan darah, kadar gula darah, dan kesehatan secara keseluruhan.

Perlu diketahui, selain pola makan tidak sehat, kurang olahraga juga dapat memperbesar risiko serangan jantung.

Risiko ini semakin meningkat apabila dibarengi gaya hidup tidak aktif bergerak, sering rebahan, banyak duduk, atau jarang jalan kaki. Simak penjelasan berikut.

Baca juga: 5 Tanda Serangan Jantung Akan Muncul, Tak Hanya Nyeri Dada

Kurang olahraga memperbesar risiko serangan jantung?

Dilansir dari British Heart Foundation, kebiasaan malas bergerak dan kurang olahraga dapat membuat lemak rentan menumpuk di pembuluh darah arteri.

Gejala serangan jantung saat tidur, seperti nyeri dada dan muncul keringat dingin penting dikenali untuk dapat dikonsultasikan segera dengan dokter.

Kondisi ini lambat laun bisa membuat pembuluh darah arteri jantung tersumbat tumpukan lemak atau plak.

Akibatnya, darah serta nutrisi penting tidak bisa mengalir lancar ke jantung, merusak otot dan mengganggu kinerja jantung, sampai memicu serangan jantung.

Sebagai informasi, jantung adalah otot yang perlu senantiasa dilatih agar tetap kuat dan sehat.

Dilansir dari Healthline, jarang atau kurang olahraga bisa membuat otot jantung melemah dan mengecil. Dampaknya, fungsi organ vital ini terganggu.

Saat berolahraga, jantung bisa memompa darah lebih banyak ke seluruh tubuh. Selain itu, jantung yang kerap dilatih lewat olahraga juga bisa bekerja lebih efisien dengan tekanan minim.

Sehingga, manfaat olahraga tak hanya baik untuk mencegah serangan jantung tapi juga melancarkan peredaran darah dan menjaga tekanan darah agar tetap stabil.

Seperti diketahui, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, kadar gula darah tinggi, dan berat badan berlebih juga termasuk faktor risiko serangan jantung yang perlu dikendalikan.

Baca juga: 5 Gejala Serangan Jantung pada Pria

Cara mencegah serangan jantung dengan olahraga

Untuk mencegah serangan jantung dan menjaga kesehatan secara keseluruhan, pastikan Anda melakukan olahraga rutin dengan porsi yang pas.

Menurut American Heart Association, rutin olahraga selama 30 menit minimal lima kali seminggu bisa menjaga kesehatan sekaligus menurunkan risiko serangan jantung.

Tak perlu olahraga berlebihan. Pilih jenis olahraga yang bisa dikerjakan setiap hari seperti jalan kaki, jogging, naik turun tangga, renang, bersepeda, yoga, senam, dan sebagainya.

Berdasarkan studi yang diterbitkan di Circulation, orang yang berolahraga dengan intensitas ringan sampai sedang selama 150 menit per minggu memiliki risiko 14 persen lebih rendah terkena serangan jantung ketimbang orang yang jarang atau tidak pernah berolahraga.

Jika olahraga 30 menit setiap hari atau 150 menit per minggu dirasa terlalu berat, Anda bisa mulai membangun kebiasaan baik ini dengan mulai olahraga 10 menit beberapa kali sehari.

Saat sudah terbiasa, lakukan olahraga 30 menit setiap hari tanpa jeda selama minimal lima kali seminggu.

Apabila Anda memiliki masalah kesehatan tertentu, konsultasikan dengan dokter yang biasa menangani terkait jenis olahraga yang paling pas sesuai kondisi tubuh Anda.

Baca juga: 5 Penyebab Nyeri Dada Sebelah Kiri, Termasuk Gejala Serangan Jantung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com