KOMPAS.com - Diplopia atau penglihatan ganda adalah masalah kesehatan mata yang menyebabkan seseorang melihat dua bayangan terpisah dari objek yang sama.
Ada dua jenis penyakit penglihatan ganda atau diplopia, yaitu monokular dan binokular.
Diplopia monokular adalah gangguan penglihatan ganda yang hanya terjadi pada satu mata. Kondisi ini tetap terjadi meski salah satu mata ditutup.
Sementara itu, diplopia binokular merupakan kondisi penglihatan ganda yang dialami oleh kedua mata.
Baca juga: Kenali Apa itu Diplopia yang Diidap Pebalap Marc Marquez
Melansir Clevelandclinic, diplopia monokular dan binokular bisa disebabkan karena penyakit mata yang kerap kita jumpai.
Katarak merupakan suatu penyakit ketika lensa mata menjadi keruh dan berawan. Gejala utama katarak adalah penghilatan kabur.
Penderita katarak biasanya dibantu dengan lensa bening agar bisa melihat objek dengan jelas, tanpa kabut.
Para penderita katarak biasanya berumur 40 tahun ke atas, namun gejala penyakit mata ini baru bisa dirasakan setelah usia 60 tahun.
Penghilatan kabur yang dialami penderita katarak lama kelamaan bisa menjadi diplopia bila tidak segera ditangani.
Astigmatisme terjadi karena cacat pada lengkungan lensa atau kornea. Astigmatisme juga bisa disebut mata silinder.
Dikutip dari Mayo Clinic, kelainan pada kelengkungan kornea disebut astigmatisme korneal, sementara jika menyerang lensa mata disebut astigmatisme lentikular.
Gangguan mata ini ditandai dengan penglihatan kabur dari jarak jauh maupun dekat, horizontal, vertikal, atau diagonal.
Kelainan pada kelengkungan kornea tersebut bisa menyebabkan penglihatan kabur dan penglihatan ganda.
Astigmatisme bisa disebabkan karena gen, cedera, atau risiko dari operasi mata.
Selain itu silinder juga bisa terjadi karena keratokonus atau kondisi ketika jaringan bening di depan mata (kornea) menonjol keluar).