KOMPAS.com - Sebagian orangtua tentu merasa senang saat melihat bayi mereka yang sangat menggemaskan. Tak sekadar melihat, para ayah dan ibu juga senang mencium si kecil karena memiliki aroma yang khas.
Sebelum diolesi minyak telon atau bedak, bayi memiliki bau badan yang khas dan bermacam-macam.
Normalnya, bayi memiliki bau seperti susu dan terkadang apek karena keringat. Namun, ada beberapa aroma bayi yang rupanya juga menunjukkan kondisi kesehatan mereka.
Baca juga: 3 Penyebab Infeksi Paru-paru Pada Bayi yang Kerap Menyerang
Melansir BabyCenter, beriku 5 aroma bayi yang Anda harus ketahui.
Bau susu merupakan aroma khas pada bayi yang normal. Pasalnya, bayi hanya mendapat ASI sebagai satu-satunya asupan makanan hingga berusia 6 bulan.
Bau tersebut akan memudar seiring pertambahan usia bayi, peralihan makanan, hingga aktivitas si kecil.
Bayi Anda kadang-kadang juga memiliki bau asam. Aroma ini dipicu karena keringat atau kotoran pada lipatan-lipatan kulit, ketiak, atau leher.
Bau apek pada tubuh bayi disebabkan karena asam amino bernama fenilalanin menumpuk di dalam tubuh atau fenilketonuria.
Fenilketonuria (PKU) yang tidak ditangani dapat menyebabkan kerusakan otak, cacat intelektual, gejala perilaku, atau kejang.
Penanganan fenilketonuria berupa pola makan ketat dengan protein terbatas.
Baca juga: Ketahui Momen Pertama Bayi BAB, Benarkah Sejak dalam Kandungan?
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.