Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/07/2022, 17:01 WIB

KOMPAS.com - Peranan penting pemberian ASI atau air susu ibu ekslusif utamanya untuk menunjang proses tumbuh kembang otak dan fisik bayi.

Tapi, tahukah Anda bahwa manfaat ASI ekskusif ternyata juga bisa untuk menurunkan risiko atau mencegah penyakit kardivaskular?

Perlu diketahui, penyakit kardiovaskular adalah penyakit yang disebabkan gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah. Jenis penyakit ini beragam. Yang paling umum adalah penyakit jantung koroner dan stroke.

Berikut penjelasan Guru Besar Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof. Dr. dr. Sukman Tulus Putra, SpA(K) terkait pentingnya ASI untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah anak.

Baca juga: 13 Gejala Penyakit Jantung yang Kerap Tidak Disadari Pengidapnya

Manfaat ASI eksklusif untuk cegah penyakit kardiovaskular

Sukman menjelaskan, pemberian ASI eksklusif untuk bayi terbukti tak hanya berguna sebagai nutrisi untuk menunjang tumbuh kembang optimal si kecil.

Bayi yang diberi ASI eksklusif sejak lahir sampai minimal usia enam bulan ternyata setelah diteliti saat remaja memiliki ketebalan tunika intima media arteri karotis lebih tipis dan kondisinya lebih baik dibandingkan remaja yang saat bayi diberi susu formula atau ASI kurang dari empat bulan.

Perlu diketahui, tes tunika intima media arteri karotis digunakan untuk mengukur tingkat ketebalan lapisan bagian dalam arteri karotis.

Semakin tebal lapisan bagian dalam arteri karotis, artinya seseorang semakin berisiko mengembangkan aterosklerosis, penyebab penyakit kardiovaskular yang utama.

“Hal ini membuktikan, nutrisi yang baik sejak usia dini (ASI eksklusif) dapat mengurangi risiko terjadinya penyakit kardiovaskular akibat aterosklerosis di kemudian hari (saat dewasa),” jelas Sukman, lewat siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (11/7/2022).

Baca juga: 6 Jenis Penyakit Jantung dan Ciri-cirinya

Penyebab penyakit kardiovaskular lainnya

Selain minimnya nutrisi yang berkualitas sejak dini, Sukman juga menyebut faktor risiko penyakit kardiovaskular lainnya, yakni kebiasaan kurang gerak (banyak duduk dan rebahan) serta paparan rokok.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+