Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Bahaya Keracunan Merkuri Akibat Konsumsi Seafood

Kompas.com - 22/07/2022, 16:33 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Makanan laut atau seafood memiliki rasa legit dengan tekstur daging yang empuk. Namun, tahukah Anda bahwa beberapa seafood atau makanan laut rupanya bisa memicu risiko keracunan merkuri?

Merkuri adalah jenis logam beracun yang datang dari berbagai bentuk di lingkungan. Keracunan merkuri mengacu pada toksisitas dari konsumsi atau menghirup merkuri.

Semua orang dapat berisiko keracunan merkuri. Namun, anak-anak dan janin di dalam kandungan adalah orang yang paling rentan terpapar merkuri.

Baca juga: Mengenal Apa itu Merkuri, Bahan Skincare yang Bahaya untuk Kesehatan

Bagaimana bisa seafood mengandung merkuri?

Penyebab paling umum dari keracunan merkuri adalah terlalu banyak konsumsi makanan yang terpapar, seperti seafood. Makanan laut yang paling banyak mengandung merkuri adalah ikan hiu, tuna, mackarel. 

Beberapa makanan laut atau seafood tersebut memiliki kandungan merkuri karena tercemar limbah dari pabrik atau rumah tangga yang dibuang ke sungai dan mengalir ke laut.

Merkuri di dalam air berubah menjadi zat yang disebut dengan metilmerkuri. Metilmerkuri inilah yang dapat menempel pada protein pada otot ikan.

Karena itu, sebelum konsumsi boga bahari, ada baiknya Anda memastikan sumber seafood yang akan dikonsumsi.

Selain pada seafood, Anda perlu tahu bahwa merkuri juga dapat ditemui pada beberapa benda yaitu:

  • kosmetik dan produk perawatan kulit (skincare)
  • tambalan gigi
  • jenis perhiasan tertentu
  • paparan udara beracun

Gejala awal keracunan merkuri usai konsumsi seafood

Mengutip Medical News Today, merkuri yang terkandung pada makanan laut dapat mempengaruhi kerja sistem saraf. Hal itu dapat menyebabkan gejala neurologis seperti:

  1. kegugupan atau gangguan cemas
  2. perubahan suasana hati
  3. mati rasa
  4. penurunan daya ingat
  5. depresi

Ketika kadar merkuri dalam tubuh meningkat, akan ada lebih banyak gejala yang muncul. Gejala-gejala ini dapat bervariasi tergantung pada usia seseorang dan tingkat paparan.

Orang dewasa yang keracunan merkuri lama kelamaan akan mengalami gejala seperti:

  1. lemah otot
  2. mulut bau logam
  3. mual dan muntah
  4. menurunnya ketrampilan motorik
  5. mati rasa di bagian tangan, wajah, atau area tubuh lain
  6. perubahan dalam kemampuan penglihatan, pendengaran, serta wicara
  7. gangguan pernapasan

Baca juga: 3 Jenis Ikan yang Kaya Omega 3 Namun Rendah Kandungan Merkuri

Komplikasi jangka panjang

Paparan merkuri tingkat tinggi dan jangka panjang yang dibiarkan tanpa diatasi tenaga medis akan menimbulkan risiko penyakit kronis, seperti:

1. Kerusakan otak

Tingkat merkuri yang tinggi dalam darah dapat menyebabkan seseorang mengalami kerusakan sistem neurologis atau otak.

Sebuah penelitian yang ditayangkan Journal of Preventive Medicine and Public Health, menunjukkan bahwa keracunan merkuri menyebabkan kerusakan saraf sehingga orang akan mengalami kondisi berikut:

  • gangguan kecerdasan atau IQ rendah
  • refleks lambat
  • ketrampilan motorik rusak
  • kelumpuhan
  • gejala attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) atau hiperaktif pada anak-anak

2. Mempengaruhi kesuburan

Paparan merkuri juga bisa menimbulkan masalah pada sistem reproduksi manusia. Merkuri menyebabkan berkurangnya jumlah sperma atau penurunan kesuburan.

Selain itu, keracunan merkuri juga mengakibatkan masalah dengan janin. Efek ini memicu janin alami kelainan fisik hingga keguguran.

3. Penyakit kardiovaskular

Paparan merkuri dapat meningkatkan radikal bebas dalam tubuh sehingga memicu kerusakan sel. Kondisi ini jika dibiarkan dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, seperti serangan jantung dan jantung koroner.

Baca juga: Bisa Sebabkan Keracunan Merkuri, Begini Cara Aman Konsumsi Ikan

Cegah keracunan merkuri dari seafood

Dilansir dari Healthline, berikut beberapa cara untuk mencegah keracunan akibat paparan merkuri dari makanan laut atau seafood:

  1. Batasi konsumsi seafood, terutama tuna, mackerel, hiu.
  2. Hindari makan ikan laut yang mengandung merkuri tingkat tinggi saat Anda sedang hamil
  3. Ikuti pedoman penyajian ikan dan makanan laut pada anak-anak. Menurut FDA, anak-anak di bahwa tiga tahun dapat makan 1 ons ikan. Sedangkan, untuk anak umur 4-7 bisa menyantap 2 ons ikan.
  4. Lakukan tes darah atau urin untuk mengecek kadar merkuri
  5. Batasi konsumsi ikan mentah seperti pada menu sushi.

Cara mengobati keracunan merkuri

Sejauh ini, belum ada treatment khusus untuk mengobati keracunan merkuri. Namun, Anda harus segera ke dokter apabila merasa terpapar dan mengalami satu atau lebih gejala yang disebutkan di atas. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com