Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Gejala Infark Paru, Batuk Darah hingga Sesak Napas

Kompas.com - 23/07/2022, 14:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Paru-paru adalah kantung jaringan yang berada persis di bawah tulang rusuk dan di atas diafragma.

Paru-paru merupakan organ vital bagi sistem sistem pernapasan yang bertanggungjawab dalam pertukaran oksigen dan karbon dioksida.

Sama seperti organ lain, paru-paru juga bisa terkena penyakit tertentu. Salah satu penyakit yang bisa menyerang organ pernapasan ini ialah infark paru.

Baca juga: Gejala Penyakit Paru Obstruktif Kronik Stadium Akhir

Infark paru adalah kematian jaringan paru karena tersumbatnya arteri pulmonalis atau cabangnya oleh suatu embolus. Kondisi ini mengakibatkan kurangnya suplai darah ke paru-paru.

Bila dibiarkan, Anda bisa terkena penyakit pneumonia atau infeksi yang menimbulkan peradangan pada kantung udara di satu atau kedua paru-paru. Infeksi ini dapat mengancam nyama siapa pun.

Penyebab infark paru

Penyakit ini terjadi ketika sebagian jaringan paru mati akibat defisiensi suplai darah.

Sejauh ini, penyebab paling umum dari infark paru adalah emboli paru atau kondisi saat satu atau lebih arteri di paru-paru terhalang oleh gumpalan darah.

Dikutip dari Verywell Health, hingga 30 persen emboli paru setidaknya menghasilkan infark paru kecil. Selain emboli, beberapa kondisi berikut juga mengakibatkan infeksi paru.

  • kanker
  • penyakit autoimun: lupus, berbagai infeksi, penyakit sel sabit
  • penyakit paru-paru infiltratif: amiloidosis atau embolisasi udara

Gejala infark paru

1. Batuk darah

Batuk mengandung darah dalam bahasa medis disebut hemoptisis. Darah ini bisa berasal dari hidung, tenggorokan, batang tenggorok, dan paru-paru.

Hemoptisis atau batuk berdarah merupakan kondisi umum dari penyakit pernapasan kronis. Darah bisa keluar dengan minimal hingga masif yang membahayakan jiwa.

2. Sesak napas kronis

Sesak napas atau dispnea bukan gejala yang menakutkan, tetapi juga sering menjadi tanda masalah medis yang serius seperti infark paru.

Dilansir dari Healthline, ketika seseorang mengalami sesak napas, mereka otomatis tidak mendapatkan cukup udara yang dibutuhkan udara.

Selain itu, dispnea juga sering disertai dengan sesak dada, perasaan tercekik, dan panik.

Baca juga: 13 Tanda-tanda Peringatan Penyakit Paru-paru

3. Demam

Sebagaimana diketahui, demam sering menjadi bentuk respons tubuh terhadap suatu penyakit. Demam bisa ditandai dengan peningkatan suhu tubuh di atas 38 derajat celcius.

Demam yang disertai batuk, sesak napas, nyeri dada, bisa saja menjadi tanda-tanda infark paru. Segera periksa ke dokter agar tidak terjadi kondisi kronis.

4. Nyeri dada

Gejala nyeri dada yang terkait dengan infark paru-paru berbeda dengan rasa sakit biasanya. Pada orang yang terkena infark paru, nyeri dada terjadi ketika menarik napas.

Ketika Anda mengalami rasa nyeri tak tertahankan saat tarik napas, itu artinya selaput dada mengalami peradangan. Segera kunjungi layanan kesehatan jika Anda mengalami nyeri saat tarik napas.

5. Pusing dan lemas

Pusing dan lemas sering menjadi tanda beragam penyakit. Namun, jika merasa pusing dan lemas setelah mengalami nyeri dada atau batuk darah, Anda harus segera periksa ke dokter paru.

Faktor risiko

Infark paru memang jarang terjadi, namun orang dengan kondisi berikut wajib mewaspadai penyakit ini.

  • penderita paru obstruktif kronik
  • orang dengan gagal jantung kronis
  • perokok berat

Baca juga: Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com