Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/07/2022, 21:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Rambut adalah mahkota bagi setiap wanita sehingga memiliki rambut yang indah dan sehat adalah impian semua wanita.

Banyak perawatan yang bisa dilakukan untuk rambut, namun perawatan yang paling murah dan mudah adalah dengan mencuci rambut atau keramas.

Namun, apakah boleh keramas setiap hari? Simak faktanya berikut ini.

Baca juga: Berapa Hari Sekali Kita Harus Keramas?

Tidak semua orang perlu keramas setiap hari

Melansir Healthline, keramas setiap hari belum tentu baik dilakukan oleh semua orang.

Bahkan ditambahkan bahwa minyak yang ada pada rambut tidak selamanya buruk karena bisa membantu rambut untuk lebih sehat dan lebih berkilau.

Menurut penelitian dari ahli Fakultas Kedokteran Universitas Duke yang terbit pada International Journal of Trichology pada tahun 2010 menyatakan bahwa penggunaan sampo untuk menghilangkan minyak pada rambut sebenarnya tidak perlu.

Healthline juga menambahkan bahwa menggunakan sampo untuk menghilangkan minyak alami rambut tersebut malah akan membuat rambut terlihat kusam dan sulit untuk ditata.

Baca juga: 6 Manfaat Conditioner, Tak Hanya untuk Melembapkan Rambut Kering

Menentukan waktu terbaik untuk keramas

Menurut WebMD, ada beberapa kondisi yang menentukan apakah seseorang perlu keramas setiap hari atau tidak, seperti:

  • Latar belakang etnis

Latar belakang etnis ternyata mempengaruhi apakah perlu keramas setiap hari atau tidak.

Contohnya saja orang Afrika-Amerika yang notabene memiliki jenis rambut yang sangat kering sehingga keramas setiap hari malah akan membuat rambut bertambah kering dan rapuh.

Orang-orang yang memiliki jenis rambut seperti ini disarankan untuk mencuci rambut tidak lebih dari seminggu sekali agar rambutnya tidak menjadi terlalu kering.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh ahli dari Universitas Mahidol, Bangkok, dan terbit pada Jurnal Clinical, Cosmetic and Investigational Dermatology pada tahun 2020 menunjukkan bahwa orang Asia memiliki rambut yang lurus, gelap, dan berdiameter besar.

Meskipun terlihat sehat, namun rambut orang Asia memiliki perawatan yang lebih khusus karena lebih banyaknya paparan sinar matahari yang diterima.

Baca juga: Benarkah Air Beras Bermanfaat untuk Kesehatan Rambut?

  • Tipe rambut

Ada beberapa tipe rambut yang dimiliki oleh masing-masing orang, seperti keriting, lurus, berombak, dan lain sebagainya.

Jenis rambut yang keriting dan kasar biasanya akan lebih kering daripada rambut yang lurus karena minyak alami rambut memiliki jalur yang sulit untuk menuju ke ujung.

Untuk seseorang yang memiliki tipe rambut kering, tidak disarankan untuk keramas lebih sering karena akan menghilangkan minyak alami dari rambut yang berfungsi untuk membuatnya lebih lembab.

Sebaliknya, seseorang yang memiliki rambut lurus dan tipis disarankan untuk keramas lebih sering karena minyak alami rambut akan lebih mudah untuk menjangkau seluruh bagian rambut sehingga membuatnya semakin terlihat berminyak.

  • Panjang rambut

Minyak alami rambut terletak pada kulit kepala dan untuk membuat rambut lebih berkilau, minyak alami rambut ini harus bisa menjangkau hingga ujung rambut.

Semakin panjang, maka akan semakin kering juga rambut yang dimiliki sehingga lebih sulit untuk membuat ujung rambut lebih lembab.

Baca juga: 6 Penyebab Rambut Kering, Tak Hanya Karena Perawatan Asal-asalan

  • Aktivitas

Aktivitas yang dilakukan akan menentukan seberapa sering perlu keramas karena berkaitan dengan keringat yang dihasilkan.

Melansir Healthline, keringat bisa membuat minyak alami rambut lebih cepat untuk menyebar sehingga membuat rambut lebih berminyak dan terasa kotor.

Tidak hanya itu saja, keringat yang berlebih juga akan membuat rambut menjadi bau.

Untuk itu, direkomendasikan untuk keramas setelah melakukan aktivitas yang berat sehingga berkeringat lebih dan setelah menggunakan topi atau helm terlalu lama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com