Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Orang Dapat Mencegah Risiko Stroke karena Keturunan?

Kompas.com - 08/08/2022, 12:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Tahukah Anda penyakit stroke dapat diturunkan secara genetik? Lalu, mungkinkah orang dengan keturunan stroke dapat terhindar dari penyakit mematikan ini?

Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah dan mengalami pendarahan.

Selain itu, stroke juga disebabkan karena penyumbatan. Pembuluh darah yang pecah atau tersumbat pada akhirnya membuat aliran darah dan oksigen tidak dapat mencapai jaringan di otak.

Baca juga: 6 Bahaya Stroke yang Pantang Disepelekan, Bisa Picu Kematian

Risiko stroke karena genetik atau keturunan

Dilansir dari Medical News Today, risiko stroke dapat meningkat karena faktor genetik. Seseorang yang memiliki ayah atau ibu penderita stroke, berisiko mengalami hal serupa.

Gejala pembekuan darah di otak tak hanya sakit kepala. Penderita juga bisa merasakan gangguan penglihatan sampai koordinasi tubuh.

Kendati demikian, stroke akibat genetik dapat ditekan dengan melakoni gaya hidup sehat.

"Seseorang tentu cemas karena stroke dapat diturunkan secara genetik," tutur Dr. Tatjana Rundek, Profesor Neurologi dan Ilmu Kesehatan Masyarakat di University of Miami kepada Medical News Today.

"Kendati demikian, Anda masih dapat melakukan pencegahan dengan mengubah gaya hidup, terutama dengan meningkatkan kesehatan kardiovaskular," imbuhnya.

American Heart Association's membagikan Life's Simple 7 atau 7 gaya hidup sederhana untuk meningkatkan kesehatan kardiovaskular yang selanjutnya dapat mengurangi risiko stroke.

Ketika ditanya terkait pendapatnya mengenai kaitan Life's Simple 7 dengan pencegahan stroke karena gen, Prof. Rundek belum bisa memastikannya. Namun, gaya hidup sehat bisa menekan kerusakan gen yang menjadi faktor stroke turunan.

"Mekanisme pasti bagaimana kombinasi gaya hidup dan faktor genetik mempengaruhi risiko stroke belum diketahui dan kemungkinannya sangat kompleks.” kata Prof. Rundek.

“Salah satu cara untuk menjelaskan bagaimana gaya hidup sehat (Life's Simple 7) dapat mengurangi risiko stroke turunan adalah dengan memikirkan kerentanan genetik terhadap risiko stroke karena gaya hidup yang merusak,"

"Pasalnya gen-gen tertentu yang mempengaruhi risiko stroke turunan bisa diaktifkan oleh adanya faktor lingkungan dan gaya hidup merusak atau skor kesehatan kardiovaskular yang buruk,” tambah Prof. Rundek.

Baca juga: Alami Stroke, Apa Saja Kemampuan yang Harus Dipulihkan?

7 Gaya Hidup Sederhana untuk Cegah Stroke

Lantas, apa poin-poin dari Life's Simple 7 atau 7 gaya hidup sederhana yang diklaim bisa mencegah stroke karena keturunan?

1. Berhenti merokok 

Perokok memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular. Kebiasaan ini juga disebut dapat meningkatkan risiko stroke hingga dua kali lipat dengan menaikkan tekanan darah dan mengurangi oksigen di darah.

Penderita stroke yang masih merokok kemungkinan besar bisa mengalami serangan kembali jika mereka tidak berhenti atau setidaknya mengurangi merokok.

2. Diet sehat

Diet sehat adalah salah satu senjata terbaik Anda untuk melawan penyakit kardiovaskular.

Ketika Anda makan makanan yang sehat untuk jantung, terhindar dari stroke, serta meningkatkan peluang Anda untuk merasa baik dan tetap sehat seumur hidup.

3. Olahraga rutin

Olahraga rutin dapat mengurangi risiko stroke pada pria maupun wanita yang berusia lebih dari 45 tahun.

Studi menunjukkan, olahraga mengurangi risiko stroke dengan cara memperbaiki kesehatan pembuluh darah. Pembuluh darah yang sehat dapat menurunkan faktor risiko seperti hipertensi dan obesitas.

Baca juga: 3 Gejala Stroke pada Wanita yang Khas dan Jarang Dirasakan Pria

4. Menurunkan berat badan

Kelebihan lemak pada tubuh dapat membuat jantung, paru-paru, dan pembuluh darah bekerja lebih keras.

Bukan cuma itu, orang yang obesitas berisiko alami peradangan jaringan tubuh akibat lemak berlebih sehingga meningkatkan risiko stroke.

5. Kelola tekanan darah

Darah tinggi merupakan faktor risiko utama penyakit jantung dan stroke. Ketika tekanan darah Anda tetap dalam kisaran yang sehat, Anda mengurangi ketegangan pada jantung, arteri, dan ginjal Anda yang membuat Anda lebih sehat lebih lama.

6. Kontrol kolesterol

Kolesterol tinggi berkontribusi pada plak yang dapat menyumbat arteri dan menyebabkan penyakit jantung dan stroke.

Orang yang sukses mengontrol kolesterol, arterinya akan terhindar dari risiko penyumbatan sehingga memiliki kemungkinan hidup lebih lama.

7. Kurangi gula darah

Sebagian besar makanan yang kita makan diubah menjadi glukosa atau gula darah. Kemudian, gula darah tersebut akan digunakan sebagai sumber energi.

Namun, kadar gula darah yang tinggi atau berlebihan justru dapat membahayakan kesehatan manusia. Kadar gula darah tinggi dapat merusak jantung, ginjal, mata, saraf, hingga menyebabkan stroke.

Baca juga: Begadang Bisa Jadi Penyebab Stroke, Kok Bisa?


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com