Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Banyak Orang Merasa Depresi saat Hujan?

Kompas.com - 22/08/2022, 09:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Pernahkah Anda merasa sdepresi saat hujan atau cuaca mendung?

Yah, jika hal itu pernah Anda rasakan, Anda bukanlah satu-satunya orang yang mengalami hal tersebut.

Dalam riset tahun 2020, peneliti menemukan bahwa banyak orang mengalami gejala depresi selama cuaca hujan atau mendung.

Riset 2018 juga menunjukan bahwa hujan bisa mempengaruhi suasana hati, bahkan hingga cara pandang Anda terhadap suatu hal.

Baca juga: 4 Fakta tentang Vaksin Cacar Monyet yang Disetujui FDA

Meskipun gejala khas depresi, seperti kesedihan atau keputusasaan, mudah dikenali, ada gejala yang mungkin kurang terlihat.

Diagnosis depresi

Tidak selamanya hujan bisa menyebabkan depresi. Namun, hujan dan cuaca mendung memang bisa menyebabkan suasana hati buruk serta depresi musiman.

Meski demikian, kita tidak bisa mendiagnosis diri sendiri mengalami depresi. Sebab, penyakit mental, termasuk depresi, hanya bisa didiagnosis oleh ahli kesehatan mental.

Ahli kesehatan mental pun mendiagnosis adanya gangguan pada pasien berdasarkan Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM). Nah, mberdasarkan DSM terbaru, gejala depresi meliputi:

  • perasaan sedih, putus asa, dan kekosongan
  • kelelahan atau kekurangan energi
  • perasaan bersalah atau berkurangnya harga diri
  • perubahan dalam tidur dan nafsu makan
  • pikiran untuk bunuh diri.

Untuk diagnosis depresi, Anda harus mengalami gejala ini hampir setiap hari selama minimal 2 minggu.

Mengapa hujan menyebabkan depresi?

Sebenarnya, hujan atau cuaca mendung bukan faktor tunggal yang membuat seseorang mengalami depresi.

Ada banyak faktor yang turun berkontribusi mengapa banyak orang mengalami gejala depresi saat cuaca mendung atau hujan, berikut faktor tersebut:

1. Kurangnya sinar matahari

Kurangnya sinar matahari ysaat hujan atau mendung bisa membuat suasana hati menjadi buruk buruk.

Sebab, sinar matahari juga berpengaruh pada produksi hormon serotonin, melatonin, dan sinar matahari.

Penelitian2008 membuktikan bahwa sinar matahari pentung untuk mengatur kadar serotonin.

Dan saat tubuh Anda bersiap untuk tidur, serotonin akan berubah menjadi melatonin untuk mendukung proses pemulihan tubuh.

Ketika sinar matahari berkurang, produksi serotonin dan melatonin akan terganggu.

Gangguan ini dapat merusak jadwal tidur Anda, yang pada gilirannya dapat memengaruhi tingkat energi dan suasana hati Anda sepanjang hari.

Baca juga: Cacar Monyet Masuk Indonesia, IDI Minta Masyarakat Tidak Panik

2. Kebosanan

Saat turun hujan, banyak orang tidakbisa beraktivitas normal seperti biasanya. Bahkan, hujan bisa membuat kita terjebak di dalam ruangan, yang akan membuat suasana hati menjadi buruk.

Misalnya, Anda mungkin mengalami penurunan energi atau kelelahan saat hujan lebat karena membuat Anda tetap berada di dalam rumah.

Padahal, Anda sudah berencana pergi mendaki, bersepeda, atau berkebun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com