KOMPAS.com - Begadang sepanjang malam untuk menyelesaikan pekerjaan atau merawat bayi yang baru lahir sering membuat sebagian orang kekurangan waktu tidur.
Sesekali begadang mungkin tidak memberi dampak besar bagi kesehatan. Namun, jika Anda menjadikan begadang sebagai kebiasaan, ini dapat berakibat buruk bagi kesehatan.
Selama tidur, tubuh mengeluarkan hormon yang membantu mengontrol nafsu makan, metabolisme, dan pemrosesan glukosa.
Baca juga: Bagaimana Seks Meningkatkan Kualitas Tidur?
Sementara itu, kurang tidur menyebabkan peningkatan produksi kortisol tubuh atau yang dikenal sebagai hormon stres.
Kebiasaan begadang atau kurang tidur juga membuat tubuh hanya sedikit melepaskan insulin setelah makan.
Menurunnya pelepasan insulin disertai peningkatan kortisol dapat menyebabkan terlalu banyak glukosa dalam aliran darah dan dengan demikian meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Selain diabetes tipe 2, kuang tidur kronis dapat mengakibatkan seseorang mengalami peningkatan risiko kondisi medis yang serius, seperti obesitas dan penyakit jantung.
Agar lebih jelas, berikut akan dipaparkan hal yang terjadi apabila Anda keseringan begadang atau tidak memperhatikan waktu tidur.
Setelah 24 jam atau seharian tak bisa tertidur, tubuh akan melepaskan hormon stres, terutama kortisol dan adrenalin. Dua hormon ini untuk mengimbangi kelelahan yang kita lawan dan membantu organ tubuh agar tetap berfungsi.
Namun, efektivitas hormon kortisol dan adrenalin tidak akan bertahan lama. Anda akan mengalami gangguan kognitif dan memori.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.