Anda yang memiliki penyakit HIV juga berisiko lebih tinggi mengalami infeksi Salmonella, yang menyebabkan diare, sakit perut, dan muntah.
Selain itu, penderita HIV rentan terinfeksi usus parasit (cryptosporidiosis), yang menyebabkan masalah di saluran empedu dan usus, seperti diare kronis.
Biasanya infeksi Salmonella dan cryptosporidiosis ditularkan melalui makanan atau air yang terkontaminasi.
Baca juga: 7 Cara Penularan HIV dan Pencegahannya
Mengutip Healthline, sistem saraf pusat bisa masuk dalam bahaya penyakit HIV karena adanya infeksi sel yang mendukung dan mengelilingi saraf di otak dan di seluruh tubuh.
Beberapa masalah pada sistem saraf pusat akibat dari penyakit HIV bisa meliputi:
HIV tingkat lanjut dapat menyebabkan kerusakan saraf, yang dikenal sebagai neuropati. Neuropati paling sering menyebabkan rasa sakit dan mati rasa di kaki dan tangan.
Lubang kecil pada selubung konduksi serabut saraf perifer dapat menyebabkan nyeri, kelemahan, dan kesulitan berjalan. Kondisi ini dikenal sebagai vacuolar myelopathy.
Penderita penyakit HIV juga dapat mengalami komplikasi neurologis yang signifikan, seperti demensia, suatu kondisi yang secara serius mempengaruhi fungsi kognitif.
Kemungkinan komplikasi lain, seperti ensefalitis toksoplasma juga dapat terjadi pada penderita HIV.
Memiliki sistem imun yang lemah menempatkan penderita penyakit HIV tingkat lanjut (AIDS) pada peningkatan risiko radang otak dan sumsum tulang belakang karena adanya parasit ensefalitis toksoplasma.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.