Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mengatasi Kelebihan Protein dengan Diet Rendah Protein

Kompas.com - 03/09/2022, 18:18 WIB
Ria Apriani Kusumastuti,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Anda mungkin pernah mendengar tentang diet tinggi protein, namun apakah Anda pernah mendengar mengenai diet rendah protein?

Padahal, melansir Healthline, protein diperlukan oleh tubuh sehingga konsumsi yang lebih banyak akan membantu dalam proses diet sehat, lalu bagaimana dengan diet rendah protein?

Ternyata, diet rendah protein merupakan jenis diet yang bisa Anda lakukan ketika tubuh Anda mengonsumsi terlalu banyak protein.

Baca juga: Apa Akibat Kelebihan Protein pada Kesehatan?

Kompas TV Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Syahidatul Wafa beliau menyampaikan bahwa diet yang sehat itu adalah diet yang seimbang.

Healthline menyebutkan bahwa ada beberapa bahaya konsumsi protein yang berlebihan untuk kesehatan, seperti:

  • Kenaikan berat badan
  • Nafas bau
  • Sembelit
  • Diare
  • Kerusakan ginjal
  • Dehidrasi
  • Kanker
  • Penyakit jantung
  • Kehilangan kalsium

Tidak hanya itu saja, Medical News Today juga menyebutkan bahwa kematian adalah salah satu efek samping kelebihan protein.

Dengan mempertimbangkan bahaya yang dapat ditimbulkan ketika mengonsumsi protein dalam jumlah yang tinggi, Anda perlu tahu terlebih dahulu seberapa besar asupan protein per hari yang Anda butuhkan.

Melansir Healthline, asupan protein per hari untuk masing-masing orang akan berbeda, tergantung pada umur, jenis kelamin, aktivitas, kesehatan, diet total, dan pengaruh lainnya.

Meskipun begitu, Healthline juga menjelaskan bahwa salah satu metode yang paling sering digunakan untuk mengetahui kebutuhan kalori harian adalah dengan menggunakan berat badan.

Kemudian, Anda bisa melakukan diet rendah protein sebagai cara mengatasi kelebihan protein.

 

Diet rendah protein

Melansir Medical News Today, diet rendah protein adalah jenis diet yang sangat baik karena mengurangi tekanan pada ginjal.

Tidak hanya itu saja, jenis diet ini akan mengurangi penumpukan urea, yang merupakan produksi tubuh ketika mengonsumsi protein, di dalam darah sehingga tubuh tidak mudah lelah dan kehilangan nafsu makan.

Healthline menjelaskan bahwa Anda yang ingin melakukan diet rendah protein bisa mengonsumsi sekitar 4 hingga 8 persen protein dari total kalori per hari yang dibutuhkan.

Atau dengan kata lain, konsumsi protein per hari untuk jenis diet ini adalah sekitar 20 hingga 50 gram.

Baca juga: 11 Gejala Kekurangan Protein yang Perlu Diwaspadai

 

Manfaat diet rendah protein

Melakukan diet tinggi protein akan cukup berbahaya jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu sehingga melakukan diet rendah protein lebih disarankan.

Meskipun begitu, penelitian yang diterbitkan dalam Current Opinion in Clinical Nutrition and Metabolic Care pada tahun 2017 menunjukkan hasil yang berbeda.

Menurut penelitian tersebut, partisipan paruh baya yang melakukan diet rendah protein mengalami peningkatan kesehatan secara umum dan usia harapan hidupnya meningkat.

Tidak hanya itu saja, risiko mengalami beberapa jenis penyakit seperti kanker, jantung, dan diabetes juga menurun.

Penelitian yang terbit pada Jurnal Cell Reports di tahun 2018 juga menunjukkan hasil yang baik dari diet rendah protein.

Penelitian yang menggunakan tikus sebagai objeknya ini menunjukkan bahwa diet rendah protein akan membantu melindungi kesehatan otak dan mengurangi penurunan kemampuan kognitif.

Meskipun begitu, penelitian mengenai manfaat diet rendah protein pada manusia perlu diperbanyak untuk mengetahui manfaat pasti yang akan didapatkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com