Selama rata-rata tindak lanjut selama tujuh tahun, sebanyak 7,2 persen partisipan meninggal, dengan rincian 4,6 persen dari kelompok YA dan sebanyak 17,5 dari kelompok TIDAK dari hasil tes keseimbangan 10s OLS.
Proporsi kematian adalah 3,8 kali lebih tinggi di antara kelompok TIDAK dibandingkan dengan kelompok YA. Penelitian akhir studi ini mempertimbangkan usia, jenis kelamin, BMI, riwayat penyakit jantung, hipertensi, diabetes, dan kolesterol tinggi.
Riset itu menyimpulkan bahwa risiko kematian dalam rentang 10 tahun adalah 1,84 kali lipat lebih tinggi pada peserta yang gagal dalam tes keseimbangan dibandingkan mereka yang lulus tes.
Namun tetap saja tes keseimbangan ini mempunyai keterbatasan karena penelitian ini bersifat studi observasional sehingga kesimpulan tidak dapat menentukan penyebabnya. Artinya penelitian bersifat korelasi dan bukan sebab akibat (kausalitas).
Selain itu, karena peserta semuanya adalah orang kulit putih Brasil, temuan ini mungkin tidak berlaku lebih luas untuk etnis dan negara lain, artinya tidak bisa dilakukan over generalisation terhadap hasil penelitian.
Dalam keterbatasan variabel yang tidak terkontrol seperti riwayat jatuh dan aktivitas fisik baru-baru ini, kemampuan untuk berhasil menyelesaikan OLS 10 detik secara independen terkait dengan semua penyebab kematian.
Kemampuan tes juga menambahkan informasi prognostik yang relevan di luar usia, jenis kelamin dan beberapa variabel antropometrik dan klinis lainnya. Oleh karena itu, terdapat manfaat potensial untuk memasukkan tes keseimbangan 10s OLS sebagai bagian dari pemeriksaan fisik rutin pada orang dewasa paruh baya dan lebih tua.
Meskipun tes keseimbangan 10s OLS maupun tes kebugaran berupa Sitting-Rising Test (SRT) dirancang untuk memprediksi resiko kematian individu usia 50 tahun ke atas, namun kegagalan pada kedua tes tersebut pada usia yang lebih muda sebaiknya tetap dijadikan alarm, tanda bahaya berupa sinyal, bahwa ada yang “tidak beres” dengan kebugaran secara keseluruhan baik kebugaran muskuloskeletal maupun kebugaran aerobik .
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.