Ditambah lagi, akses MBDK yang cukup mudah, jika dibandingkan dengan akses makanan atau minuman yang lebih sehat, membuat para konsumen lebih memilih produk MBDK.
Salah satu bentuk regulasi yang diajukan oleh CISDI adalah dalam bentuk cukai yang dinilai bisa menekan konsumsi MBDK.
Tidak hanya itu saja, dijelaskan juga bahwa adanya cukai akan membuat produsen mencari ide lain untuk mengganti pemanis yang digunakan dengan bahan yang lebih alami atau sehat.
Meskipun semuanya kembali lagi pada masing-masing individu untuk mengambil keputusan yang baik untuk dirinya, penerapan cukai akan membantu mengurangi pembelian produk MBDK.
Selain menerapkan kebijakan cukai MBDK, Olivia juga menyebutkan beberapa cara untuk dilakukan bersamaan sehingga konsumsi MBDK di kalangan masyarakat bisa ditekan, seperti:
Sudaryatmo dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia juga menambahkan bahwa kandungan gula pada MBDK sering tidak dicantumkan, padahal membuat konsumen tidak mendapatkan haknya dengan baik.
Sudaryatmo menyebutkan bahwa banyak produk yang menyebutkan kandungan gula tetapi tidak secara detail atau tidak menyebutkan angka secara pasti.
Kondisi ini kemudian perlu dijadikan perhatian agar produsen menyediakan transparansi kandungan produk agar hak konsumen terpenuhi.
Dengan begitu, konsumen lebih paham mengenai kandungan gula pada produk MBDK sehingga dengan sadar bisa menguranginya.
Baca juga: Bahaya Terlalu Banyak Konsumsi Minuman Berpemanis Dalam Kemasan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.