KOMPAS.com - Memiliki anak dengan gangguan cerebral palsy mungkin membuat sebagian orangtua merasa panik dan putus asa. Hal itu karena si kecil cenderung memiliki perkembangan yang terlambat dan tidak dapat beraktivitas dengan lincah.
Diketahui, cerebral palsy memengaruhi gerakan dan tonus otot atau postur tubuh. Gangguan ini disebabkan oleh kerusakan yang terjadi pada otak yang belum matang dan berkembang, paling sering terjadi sebelum lahir.
Beberapa faktor lain dapat meningkatkan risiko cerebral palsy,yaitu pendarahan di otak bayi, infeksi pada ibu hamil, janin di dalam kandungan kekurangan oksigen, cedera saat persalinan, bayi terkena meningitis, sampai bayi jatuh.
Baca juga: 11 Penyebab Cerebral Palsy pada Bayi, Bisa dari Masalah Kehamilan
Dikutip dari NHS, beberapa tanda cerebral palsy yang perlu diwaspadai para orangtua, antara lain:
Cerebral palsy adalah kondisi yang tidak bisa disembuhkan. Kendati demikian, dunia kedokteran ternyata telah mengembangkan terapi yang bertujuan untuk perawatan spastisitas pada anak dengan cerebral palsy yaitu laser akupunktur.
Sebelum membahas mengenai laser akupunktur, ada baiknya untuk mengetahui beberapa tujuan dari perawatan spastisitas pada anak dengan cerebral palsy yaitu:
Lebih lanjut, laser akupunktur merupakan perangsangan akupunktur menggunakan sinar laser. Terapi ini terbilang aman dilakukan untuk anak dengan gangguan cerebral palsy.
Baca juga: Bagaimana Manfaat Ganja Medis untuk Cerebral Palsy?
Laser akupunktur memiliki efek menguntungkan dalam mengurangi spastisitas pada cerebral palsy serta meningkatkan gerakan.
Menurut pemaparan dr. Yoshua Viventius, Sp. Ak dalam acara Simposium dan Workshop Spasticity in Cerebral Palsy: The Role of Medical Acupuncture in Children, Minggu (9/10/2022), ada beberapa manfaat dari laser akupunktur yaitu:
Anak-anak yang diberikan terapi laser akupunktur kemungkinan tidak sembuh 100 persen. Pasalnya, menurut dokter Yosua, gangguan yang terjadi pada otak sudah sulit dipulihkan, tetapi laser akupunktur dapat membantu spasisitas si kecil.
Melihat minimnya risiko dan banyaknya manfaat yang didapat dari laser akupunktur, Yosua menyarankan agar anak-anak dengan gangguan cerebral palsy segera mendapat terapi tersebut.
"Sebaiknya memang dilakukan terapi sedini mungkin. Semakin awal terapi, tingkat spasisitas tidak berkembang," ujar dr. Yosua pada acara yang diselenggarakan Program Studi Akupunktur Medik FKUI RSCM tersebut dalam rangka memperingati hari cerebral palsy sedunia yang sedianya jatuh setiap tanggal 6 Oktober.
Kendati demikian, terapi laser akupuntur pada anak dengan gangguan cerebral palsy juga dapat ditunda, apabila:
Baca juga: Cara Mencegah Cerebral Palsy Pada Anak, Orangtua Wajib Tahu
Selain dr. Yosua, Sp. Ak, acara Simposium dan Workshop Spasticity in Cerebral Palsy juga menghadirkan beberapa narasumber lain yaitu Dr. dr. Hasan Mihardja, M.Kes, Sp.Ak, SubSp.Ak-G(K) sebagai KPS Akupunktur Medik FKUI , Dr. dr. Setyo Handryastuti, Sp.A(K), dan dr. Irma Nareswari, B.Med.Sc, Sp.Ak, SubSp.Ak-AA(K).
Acara yang digelar Program Studi Akupunktur Medik FKUI RSCM juga turut menghadirkan Rini Handayani, S.E., M.M (Plh Deputi bidang Pemenuhan Hak Anak Kementrian PPPA), Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH (Konsultan Gastroentero Hepatologi)., MMB., FINASIM, FACP (Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia), Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang Dr. Sumariyono, SpPD-KR, MPH, Dr.dr. Adiningsih Srilestari, M.Epid, M.Kes, Sp.Ak, SubSp.Ak-G(K) sebagai Sekretaris Program Studi Akupunktur Medik FKUI, serta dr.Wahyuningsih Djaali, M.Biomed, Sp.Ak sebagai moderator.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.