Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merasa Ada Benjolan di Payudara? Ini yang Perlu Dilakukan

Kompas.com - 24/10/2022, 15:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Kebanyakan wanita tentu merasa panik saat menemukan benjolan di area payudara. Pasalnya, benjolan di payudara dapat menandakan masalah kesehatan.

Sebagaimana diketahui, para wanita dianjurkan untuk menerapkan gerakan periksa payudara sendiri (SADARI) untuk mendeteksi benjolan, baik bersifat kanker maupun non-kanker.

Namun, jika Anda menemukan benjolan, disarankan untuk tidak langsung ketakutan atau stres. Penuaan, perubahan hormon, bisa menjadi faktor penyebab benjolan di payudara kita.

Baca juga: 7 Gejala Kanker Payudara Selain Benjolan, Pahami Sebelum Terlambat

Lantas, apa yang yang perlu dilakukan jika merasa atau menemukan benjolan di sekitar payudara?

1. Cek kalender

Saat menemukan benjolan di payudara, Anda tidak perlu terburu-buru berasumsi bahwa itu disebabkan karena tumor atau kanker.

Anda bisa memeriksa kalender terlebih dahulu dan melihat apakah periode menstruasi akan segera tiba. Bagi sebagian wanita, benjolan itu bisa disebabkan karena lonjakan hormon pramenstruasi yang menyebabkan kista.

Dokter mungkin akan meminta Anda menunggu untuk melihat apakah benjolan tersebut hilang dengan sendirinya setelah menstruasi.

Namun, jika tidak berkaitan dengan pramenstruasi, Anda harus segera periksa ke dokter dan menjalani mammogram atau tes pemindaian untuk melihat gambaran kelenjar payudara dan jaringan di sekitarnya.

 

2. Temui dokter spesialis payudara

Selain mammogram, dokter spesialis payudara akan merasakan benjolan tersebut.

Dilansir dari Health, direktur layanan payudara medis di Klinik Cleveland menyatakan bahwa benjolan akibat tumor dan kanker bersifat keras, mirip kacang polong beku.

Selain itu menurut CDC, ada beberapa gejala lain dari kanker payudara, meliputi:

  • Penebalan atau pembengkakan di bagian payudara
  • Iritasi atau lesung pipi pada kulit payudara
  • Kemerahan atau kulit terkelupas di area payudara atau puting
  • Puting susu terbalik atau nyeri puting
  • Keluar cairan non ASI dari puting susu (bisa mengandung darah)
  • Perubahan ukuran atau bentuk payudara
  • Nyeri di berbagai area payudara

Baca juga: Lokasi dan Karakteristik Benjolan Payudara Akibat Kanker Payudara

3. Lakukan tes sesuai saran dokter

Mammogram merupakan langkah awal yang dapat dijadikan sebagai pemeriksaan. Selanjutnya, dokter akan memberi rekomendasi berdasarkan gejala, kondisi, dan mungkin usia Anda.

Sebagai contoh, wanita di bawah 30 tahun hanya melakukan pemeriksaan mammogram. Sementara itu, jika Anda atas 30 tahun, kemungkinan lebih dianjurkan untuk melakukan USG dan mammogram yang bisa menunjukkan apakah benjolan bersifat padat dan merupakan kista.

4. Cari tahu apakah benjolan itu padat atau berisi cairan

Setelah USG, ahli radiologi atau penyedia layanan kesehatan Anda akan memberi tahu Anda apakah benjolan Anda padat atau berisi cairan.

Kista jinak biasanya berisi cairan. Dokter atau ahli radiologi kemungkinan akan mengambil cairan tersebut dengan jarum yang sangat halus.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau