KOMPAS.com - Aktor Jonathan Frizzy atau Ijonk resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan penyalahgunaan vape yang mengandung etomidate, sejenis obat keras tanpa izin edar.
“Benar, JF (tersangka),” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, seperti diberitakan oleh Kompas.com, Senin (5/5/2025).
Penangkapan Jonathan dilakukan pada Minggu (4/5/2025) di kawasan Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Kasus ini bermula dari hasil pengembangan penyelidikan yang dilakukan Satuan Reserse Narkoba Polres Kota Bandara Soekarno-Hatta bersama pihak Bea Cukai, setelah berhasil menggagalkan penyelundupan vape yang diduga mengandung etomidate pada Maret 2025.
“Dari Satnarkoba bersama dengan Bea Cukai Soekarno-Hatta kami berhasil menggagalkan sejumlah vape yang berisikan obat keras, yaitu jenis etomidate, sekitar bulan Maret," ujar Kasatnarkoba AKP Michael K. Tandayu, Senin (28/4/2025).
Dalam proses penyidikan, polisi memanggil Jonathan Frizzy sebagai saksi. Namanya disebut dalam keterangan para tersangka yang telah lebih dulu diamankan.
“Saat ini kita terus melakukan penyelidikan dan pemeriksaan, dan dari hasil keterangan mereka bertiga serta alat bukti lainnya, kita memang membutuhkan keterangan dari salah satu inisial lainnya, yaitu inisial JF,” kata Michael.
Jonathan diketahui telah menjalani pemeriksaan sebagai saksi pada 17 April 2025. Pemeriksaan lanjutan seharusnya dilakukan pada 21 April, namun pihak manajemen menyampaikan bahwa saat itu Jonathan sedang sakit dan menjalani perawatan di rumah sakit.
Untuk diketahui, etomidate adalah obat yang digunakan dalam dunia medis sebagai agen anestesi yang digunakan untuk membantu proses pembiusan pada pasien yang akan menjalani prosedur medis, terutama dalam situasi yang membutuhkan induksi anestesi umum secara cepat dan aman.
Obat ini telah digunakan secara luas dalam bidang kedokteran, khususnya dalam prosedur yang memerlukan bius cepat namun terkendali.
Untuk lebih jelasnya, ketahui apa itu etomidate dan efek sampingnya untuk kesehatan berikut ini.
Baca juga: Bukan Vape, Ini Cara Berhenti Merokok yang Terbukti Ampuh
Dilansir dari MedicineNet, etomidate adalah obat golongan anestesi umum yang bekerja dengan cara menginduksi tidur atau membius tubuh pasien dengan cepat.
Obat ini umumnya digunakan untuk induksi anestesi sebelum prosedur operasi, terutama dalam kondisi gawat darurat, atau di ruang rumah sakit yang memerlukan kontrol yang lebih ketat terhadap kesadaran pasien.
Etomidate tersedia dalam bentuk cairan injeksi dengan konsentrasi 2 mg/mL.
Etomidate bekerja dengan menekan sistem saraf pusat, sehingga menyebabkan pasien kehilangan kesadaran dalam waktu singkat.
Efek ini dicapai melalui peningkatan aktivitas neurotransmiter gamma-aminobutyric acid (GABA), yang berperan dalam menenangkan dan menghambat fungsi otak.
Meskipun efeknya cepat, etomidate memiliki keuntungan karena tidak memengaruhi fungsi jantung atau pernapasan secara signifikan pada dosis standar.
Baca juga: Vape untuk Berhenti Merokok: Apakah Benar Lebih Aman?
Meski efektif, etomidate tidak terlepas dari efek samping yang perlu diperhatikan. Dilansir dari RxList, berikut adalah beberapa efek samping yang dapat muncul setelah pemberian etomidate.
Beberapa efek samping yang sering muncul adalah rasa kantuk, nyeri perut, mual, dan muntah, serta rasa canggung pada otot-otot tubuh.
Pasien juga bisa merasa kesulitan menggerakkan tubuh atau merasakan sensasi canggung setelah pembiusan.
Beberapa efek samping yang lebih serius meliputi reaksi alergi, sesak napas, kesulitan menelan, atau pembengkakan pada wajah dan tenggorokan.
Gejala seperti ini memerlukan perhatian medis segera. Beberapa pasien juga melaporkan pusing, sakit kepala, atau bahkan pingsan pasca penggunaan.
Meski jarang terjadi, etomidate dapat menyebabkan penurunan produksi hormon kortisol dan aldosteron, terutama jika digunakan dalam waktu yang lama.
Hal ini dapat menyebabkan masalah keseimbangan elektrolit dan gangguan sistem kekebalan tubuh.
Penggunaan etomidate juga memerlukan perhatian terhadap beberapa kondisi medis tertentu.
Bagi pasien dengan gangguan jantung atau tekanan darah tinggi, penggunaan etomidate harus dilakukan dengan hati-hati karena dapat memperburuk kondisi tersebut.
Selain itu, etomidate juga dapat memengaruhi fungsi ginjal, sehingga pasien dengan gangguan ginjal harus diawasi dengan ketat saat menjalani prosedur medis dengan anestesi ini.
Etomidate juga tidak dianjurkan untuk digunakan dalam kasus tertentu, seperti pada wanita hamil atau menyusui, karena dampaknya terhadap perkembangan janin atau bayi yang sedang disusui masih belum diketahui secara pasti.
Oleh karena itu, selalu konsultasikan dengan dokter mengenai risiko dan manfaat penggunaannya dalam kondisi tersebut.
Etomidate adalah obat anestesi yang berguna untuk induksi anestesi dalam prosedur medis, dengan keunggulannya dalam memberikan efek yang cepat dan dapat dikendalikan.
Namun, seperti halnya obat-obatan lainnya, etomidate memiliki efek samping yang perlu diwaspadai, mulai dari yang ringan seperti mual dan pusing, hingga yang lebih serius seperti gangguan hormon adrenal dan reaksi alergi yang parah.
Penggunaannya harus dilakukan dengan pengawasan medis yang ketat, terutama bagi pasien dengan kondisi medis tertentu.
Jika kamu atau orang terdekat sedang mempertimbangkan prosedur medis yang menggunakan etomidate, sangat penting untuk berdiskusi dengan dokter mengenai dosis yang tepat, efek samping yang mungkin timbul, serta kondisi medis yang perlu diperhatikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.