Kompas.com - Anak yang mengidap asma berisiko mengalami gejala kambuh, terutama di malam hari. Untuk mencegah hal ini, orang tua perlu memahami pemicu yang menyebabkan asma dan menerapkan pola hidup sehat yang tepat.
Dokter spesialis anak konsultan respirologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM), dr. Wahyuni Indrawati, Sp.A(K), menjelaskan bahwa penting bagi orang tua untuk mengevaluasi kondisi anak jika gejala asma masih sering muncul, termasuk batuk atau sesak napas saat tidur malam.
“Kalau anak mengalami asma dengan gejala masih sering muncul tentu yang harus kita tanyakan adalah apakah sudah lakukan penghindaran pencetus, penghindaran ini tidak mudah karena kita perlu identifikasi sebagai pemicu,” ujar Wahyuni dikutip dari ANTARA, Kamis (8/5/2025).
Baca juga: Adakah Perbedaan Asma pada Anak dan Dewasa? Ini Penjelasan Dokter
Menurut Wahyuni, berbagai pemicu asma bisa berasal dari lingkungan rumah. Ia menyebut polutan domestik seperti asap rokok, debu, asap dari dapur, bulu hewan peliharaan, hingga sarang tungau debu di kamar atau rumah sebagai penyebab umum yang kerap tidak disadari.
Selain itu, makanan juga dapat menjadi pemicu kambuhnya gejala. Ia menyarankan anak menghindari konsumsi makanan tertentu, termasuk makanan yang mengandung pengawet, MSG, makanan dingin, serta cokelat.
Baca juga: Mengenal Berbagai Pemicu Asma yang Tidak Diduga, Ini Kata Dokter
Lebih lanjut, Wahyuni menyebut bahwa faktor keturunan memiliki peran penting dalam risiko asma pada anak.
Anak yang memiliki riwayat alergi dari orang tua, seperti alergi makanan atau debu, berpotensi lebih besar mengalami asma.
“Pasien dengan asma bahwa seseorang itu bisa menderita asma arena memiliki bakat secara genetik atau keturunan dan memang sudah ada warisan dari orang tua bahwa dia lebih sensitif tentu bakat ini tak bisa dihilangkan karena ini ada di dalam gen,” katanya.
Meski demikian, ia menegaskan bahwa gejala asma tetap bisa dikendalikan agar anak tetap dapat menjalani aktivitas dan tumbuh dengan normal, seperti anak-anak lainnya.
Baca juga: Yang Terjadi pada Tubuh saat Serangan Asma
Salah satu langkah penting dalam mencegah kekambuhan adalah dengan membiasakan anak menjalani pola hidup sehat.
Ini mencakup menjaga kebersihan rumah, memastikan kamar bebas dari tungau, serta memperhatikan asupan makanan.
Jika upaya penghindaran pemicu sudah dilakukan namun gejala masih muncul, dokter biasanya akan melakukan identifikasi lanjutan untuk mendeteksi kemungkinan alergi lain yang menyertai kondisi asma anak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.