KOMPAS.com – Banyak perempuan mengalami nyeri haid (dismenore) yang cukup mengganggu aktivitas sehari-hari, mulai dari kram perut hingga perubahan suasana hati. Meski umum terjadi, kondisi ini tak perlu dibiarkan mengganggu produktivitas.
Dokter spesialis kandungan dr Beeleonie, BMedSc, SpOG-KFER, menyebut bahwa nyeri haid merupakan respons tubuh terhadap perubahan hormonal selama menstruasi.
Namun, gejala seperti perut kembung, nyeri pinggang, dan sakit kepala tetap bisa dikendalikan dengan beberapa langkah sederhana.
Baca juga: Kata Dokter: Banyak Perempuan Masih Malu Bahas Nyeri Haid
Untuk membantu meredakan nyeri haid, berikut sejumlah tips mencegahnya.
Mengutip dari ANTARA, Rabu (14/5/2025), dr Beeleonie menyebut menjaga kebersihan di area kewanitaan penting dilakukan setiap hari.
"Untuk memastikan menstruasi tidak mengganggu aktivitas dan kesehatan area kewanitaan, penting menjaga kebersihan saat sedang hai," ujar dr. Beelonie.
Dr Beeleonie menyarankan untuk mengenakan celana dalam berbahan katun dan tidak terlalu ketat. Hal ini membantu menjaga area kewanitaan tetap kering, mencegah iritasi dan infeksi.
"Kenakan celana dalam berbahan katun yang tidak terlalu ketat," ujar dr Beeleonie.
Baca juga: Nyeri Haid Tak Tertahankan, Kapan Harus ke Dokter?
Ia juga menegaskan agar rutin mengganti pembalut agar kulit tidak lembap dan terhindar dari iritasi.
"Pilihlah pembalut yang sesuai dengan kebutuhan dan aktivitas," tambah dr Beeleonie.
Mengompres perut dengan air hangat selama 15–20 menit dapat membantu merilekskan otot dan meredakan kontraksi rahim.
Mengutip dari Wiley Online Library, terapi panas efektif mengurangi intensitas nyeri haid.
Baca juga: Nyeri Haid Berlebihan, Dokter Sebut Bisa Jadi karena Kista
Melansir dari Harvard Health, olahraga ringan seperti berjalan kaki, yoga, atau peregangan terbukti membantu sirkulasi darah dan mengurangi ketegangan otot.
Aktivitas fisik juga meningkatkan produksi endorfin, hormon yang berperan sebagai pereda nyeri alami.
Mengutip Glamour UK, mengonsumsi makanan yang kaya magnesium, vitamin B1, dan omega-3 seperti sayuran hijau, biji-bijian, ikan, serta kacang-kacangan dapat membantu meredakan nyeri haid.
Kandungan nutrisi tersebut memiliki efek anti-inflamasi yang berperan dalam mengurangi rasa sakit saat menstruasi.
Baca juga: 11 Manfaat Jahe untuk Wanita, Termasuk Meringankan Nyeri Haid
Jika nyeri haid berlangsung lebih dari dua hari atau sangat mengganggu aktivitas, jangan ragu berkonsultasi ke dokter spesialis kandungan. Bisa jadi, nyeri haid yang ekstrem merupakan gejala endometriosis atau kondisi lain yang memerlukan penanganan medis.
“Jangan melakukan diagnosa mandiri. Periksa ke dokter bila merasa tidak nyaman secara terus-menerus,” tegas dr. Beeleonie.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.