Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jemaah Haji Indonesia Diimbau Jaga Kesehatan Jelang Puncak Haji

Kompas.com - 20/05/2025, 22:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com – Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi kembali mengingatkan calon jemaah haji Indonesia untuk menjaga kondisi kesehatan di tengah cuaca ekstrem dan kepadatan jemaah yang terus meningkat.

Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi, M Imran, menekankan pentingnya menjaga kesehatan agar jemaah dapat menjalani seluruh rangkaian ibadah dalam kondisi prima, terutama saat puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

“Jumlah jemaah yang datang semakin bertambah, baik dari Madinah maupun dari Tanah Air. Saat ini, lebih dari 71.000 calon haji Indonesia telah berada di Mekkah, dan akan terus bertambah hingga mencapai 203.000 orang,” ujar Imran di Mekkah, seperti dikutip Antara pada Senin (18/5/2025).

Baca juga: Waspada Cuaca Ekstrem di Makkah, Ini Imbauan untuk Jemaah Haji Indonesia

Imran menyampaikan bahwa suhu di Mekkah dalam dua hari terakhir tercatat mencapai 42 hingga 46 derajat Celsius.

Kondisi ini diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan datangnya musim panas pada Juni 2025.

Menurut dia, situasi kepadatan dan suhu tinggi berpotensi menyebabkan kelelahan, dehidrasi, serta memperburuknya kondisi kesehatan jemaah, khususnya mereka yang memiliki penyakit penyerta, seperti hipertensi, diabetes, dan gangguan pernapasan.

Menurut Data Kementerian Kesehatan hingga 18 Mei 2025 pukul 16.00 WAS, terdapat 1.167 kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang dialami jemaah.

Jika tidak ditangani dengan baik, ISPA dapat berkembang menjadi pneumonia, yang selama ini menjadi salah satu penyebab utama perawatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan rumah sakit di Arab Saudi.

“Penyakit terbanyak yang kami temukan saat ini adalah ISPA, hipertensi, dan diabetes. Terdapat juga jemaah yang dirawat karena radang paru, paru kronis, dan jantung koroner. Kami berharap semua segera pulih agar dapat mengikuti puncak haji,” kata Imran.

Baca juga: Jemaah Haji Diminta Perhatikan Batas Waktu Konsumsi Makanan

Dia juga menyampaikan duka mendalam atas wafatnya 28 calon jemaah haji hingga 18 Mei 2025, yang umumnya disebabkan oleh penyakit jantung dan infeksi sistemik akibat penurunan daya tahan tubuh.

Untuk mencegah risiko kesehatan yang lebih berat, Imran memberikan sejumlah imbauan kepada jemaah, terutama bagi lansia dan mereka yang memiliki penyakit bawaan.

Pertama, istirahat setelah tiba di Mekkah sebelum melaksanakan umrah wajib. Kedua, hindari keluar hotel pada siang hari antara pukul 10.00–16.00 WAS.

Selanjutnya, perbanyak minum air, terutama air zamzam, jangan menunggu haus. Idealnya, minum 200 cc setiap satu jam saat beraktivitas di luar. Keempat, gunakan masker bagi jemaah yang mengalami batuk atau flu guna mencegah penularan.

Terakhir, bagi jemaah dengan penyakit kronis, hindari aktivitas berat seperti umrah sunah dan fokus pada ibadah ringan, seperti dzikir, tadarus, dan sedekah dari hotel.

Imran juga menyarankan agar lansia dan jemaah disabilitas menggunakan kursi roda saat tawaf dan sai, serta senantiasa didampingi oleh jemaah yang lebih sehat atau lebih muda.

Baca juga: Apa Itu MERS-CoV? Wabah yang Harus Diwaspadai Jemaah Haji 2025

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
BGN Bikin Sistem Pengawasan Berlapis untuk Cegah Dana MBG Diselewengkan
BGN Bikin Sistem Pengawasan Berlapis untuk Cegah Dana MBG Diselewengkan
Health
Ini Tanggapan Dirut BPJS Kesehatan Soal 7,3 Juta Peserta PBI JKN Dinonaktifkan
Ini Tanggapan Dirut BPJS Kesehatan Soal 7,3 Juta Peserta PBI JKN Dinonaktifkan
Health
Kasus Demam Berdarah Masih Tinggi di Indonesia, Dokter Ingatkan Pentingnya 3M Plus
Kasus Demam Berdarah Masih Tinggi di Indonesia, Dokter Ingatkan Pentingnya 3M Plus
Health
Adam Suseno Alami Sobek Pembuluh Darah Vena, Ini Bahayanya…
Adam Suseno Alami Sobek Pembuluh Darah Vena, Ini Bahayanya…
Health
Rutin Jalan Kaki 100 Menit per Hari Bisa Turunkan Risiko Nyeri Punggung Kronis
Rutin Jalan Kaki 100 Menit per Hari Bisa Turunkan Risiko Nyeri Punggung Kronis
Health
Tanpa Riwayat Keluarga, Remaja Ini Kena Alzheimer di Usia 19 Tahun
Tanpa Riwayat Keluarga, Remaja Ini Kena Alzheimer di Usia 19 Tahun
Health
Demam Berdarah Tak Sama dengan Demam Biasa, Waspadai Perdarahan hingga Serangan ke Organ Vital
Demam Berdarah Tak Sama dengan Demam Biasa, Waspadai Perdarahan hingga Serangan ke Organ Vital
Health
Dari Hengki Kawilarang Meninggal, Ketahui Ini Hubungan Diabetes dan Penyakit Ginjal
Dari Hengki Kawilarang Meninggal, Ketahui Ini Hubungan Diabetes dan Penyakit Ginjal
Health
Waspadai Nyeri Lutut, Bisa Jadi Tanda Awal Pengapuran Sendi Lutut
Waspadai Nyeri Lutut, Bisa Jadi Tanda Awal Pengapuran Sendi Lutut
Health
Virus Hanta Menyebar Tanpa Disadari, Kenali Cara Penularannya Sebelum Terlambat
Virus Hanta Menyebar Tanpa Disadari, Kenali Cara Penularannya Sebelum Terlambat
Health
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ketahui Ini Penyebabnya…
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ketahui Ini Penyebabnya…
Health
Adam Suseno Robek Pembuluh Darah Besar di Kaki, Ini Bahaya Luka Terbuka dan Pendarahan Arteri
Adam Suseno Robek Pembuluh Darah Besar di Kaki, Ini Bahaya Luka Terbuka dan Pendarahan Arteri
Health
Dari Sunjay Kapur Meninggal, Ketahui Bahaya Tersengat Lebah
Dari Sunjay Kapur Meninggal, Ketahui Bahaya Tersengat Lebah
Health
Remaja 19 Tahun Alami Alzheimer, Kenali Gejalanya Sejak Dini
Remaja 19 Tahun Alami Alzheimer, Kenali Gejalanya Sejak Dini
Health
Virus Hanta yang Ditemukan di Indonesia Bahaya atau Tidak? Ini Penjelasannya…
Virus Hanta yang Ditemukan di Indonesia Bahaya atau Tidak? Ini Penjelasannya…
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau