KOMPAS.com – Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi kembali mengingatkan calon jemaah haji Indonesia untuk menjaga kondisi kesehatan di tengah cuaca ekstrem dan kepadatan jemaah yang terus meningkat.
Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi, M Imran, menekankan pentingnya menjaga kesehatan agar jemaah dapat menjalani seluruh rangkaian ibadah dalam kondisi prima, terutama saat puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
“Jumlah jemaah yang datang semakin bertambah, baik dari Madinah maupun dari Tanah Air. Saat ini, lebih dari 71.000 calon haji Indonesia telah berada di Mekkah, dan akan terus bertambah hingga mencapai 203.000 orang,” ujar Imran di Mekkah, seperti dikutip Antara pada Senin (18/5/2025).
Baca juga: Waspada Cuaca Ekstrem di Makkah, Ini Imbauan untuk Jemaah Haji Indonesia
Imran menyampaikan bahwa suhu di Mekkah dalam dua hari terakhir tercatat mencapai 42 hingga 46 derajat Celsius.
Kondisi ini diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan datangnya musim panas pada Juni 2025.
Menurut dia, situasi kepadatan dan suhu tinggi berpotensi menyebabkan kelelahan, dehidrasi, serta memperburuknya kondisi kesehatan jemaah, khususnya mereka yang memiliki penyakit penyerta, seperti hipertensi, diabetes, dan gangguan pernapasan.
Menurut Data Kementerian Kesehatan hingga 18 Mei 2025 pukul 16.00 WAS, terdapat 1.167 kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang dialami jemaah.
Jika tidak ditangani dengan baik, ISPA dapat berkembang menjadi pneumonia, yang selama ini menjadi salah satu penyebab utama perawatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan rumah sakit di Arab Saudi.
“Penyakit terbanyak yang kami temukan saat ini adalah ISPA, hipertensi, dan diabetes. Terdapat juga jemaah yang dirawat karena radang paru, paru kronis, dan jantung koroner. Kami berharap semua segera pulih agar dapat mengikuti puncak haji,” kata Imran.
Baca juga: Jemaah Haji Diminta Perhatikan Batas Waktu Konsumsi Makanan
Dia juga menyampaikan duka mendalam atas wafatnya 28 calon jemaah haji hingga 18 Mei 2025, yang umumnya disebabkan oleh penyakit jantung dan infeksi sistemik akibat penurunan daya tahan tubuh.
Untuk mencegah risiko kesehatan yang lebih berat, Imran memberikan sejumlah imbauan kepada jemaah, terutama bagi lansia dan mereka yang memiliki penyakit bawaan.
Pertama, istirahat setelah tiba di Mekkah sebelum melaksanakan umrah wajib. Kedua, hindari keluar hotel pada siang hari antara pukul 10.00–16.00 WAS.
Selanjutnya, perbanyak minum air, terutama air zamzam, jangan menunggu haus. Idealnya, minum 200 cc setiap satu jam saat beraktivitas di luar. Keempat, gunakan masker bagi jemaah yang mengalami batuk atau flu guna mencegah penularan.
Terakhir, bagi jemaah dengan penyakit kronis, hindari aktivitas berat seperti umrah sunah dan fokus pada ibadah ringan, seperti dzikir, tadarus, dan sedekah dari hotel.
Imran juga menyarankan agar lansia dan jemaah disabilitas menggunakan kursi roda saat tawaf dan sai, serta senantiasa didampingi oleh jemaah yang lebih sehat atau lebih muda.
Baca juga: Apa Itu MERS-CoV? Wabah yang Harus Diwaspadai Jemaah Haji 2025
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.